Sukses

KBRI Pulangkan Lagi 347 WNI dari Sri Lanka dan Maladewa yang Terdampak Corona

Karena sektor pekerjaan yang ditutup akibat pandemi Corona COVID-19, para PMI terpaksa harus pulang kembali ke Indonesia.

Liputan6.com, Colombo - KBRI Colombo kembali melaksanakan repatriasi mandiri gelombang kedua dengan memulangkan 347 WNI dari Sri Lanka dan Maladewa. Mereka merupakan WNI yang berstatus sebagai PMI dan kini terkena imbas dari kebijakan pembatasan sosial akibat wabah Virus Corona COVID-19 yang memaksa perusahaan/resor-resor mewah di Maladewa berhenti beroperasi.

Seluruh 347 WNI tersebut dipulangkan menggunakan pesawat carter khusus repatriasi Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA9830, demikian seperti dikutip dari rilis resmi KBRI Colombo yang dimuat Liputan6.com, Sabtu (2/5/2020).

Repatriasi mandiri gelombang kedua ini menggunakan rute yang sama seperti gelombang pertama yaitu mendarat pertama di Colombo untuk membawa 26 WNI dari Sri Lanka dan melanjutkan penerbangan ke Male untuk mengangkut 321 WNI dari Maladewa. Semula pesawat direncanakan hanya akan mendarat di Jakarta, namun mengingat jumlah PMI asal Bali masih cukup banyak, KBRI memutuskan untuk memperpanjang rute perjalanan hingga Denpasar.

Dari 347 WNI tersebut 243 orang akan mendarat di Jakarta dengan komposisi 232 PMI, 8 WNI stranded, 1 staf Kemlu dan 2 anggota keluarga PMI. Sedangkan, sisanya sebanyak 104 orang dengan tujuan Denpasar yang seluruhnya merupakan PMI.

Dari total 336 PMI yang direpatriasi seluruhnya berasal dari 24 resor mewah; 43 resor bintang 5; 7 resor bintang 4; 1 restoran; 2 retail, 1 industri manufaktur; 8 Spa; 2 perusahaan bidang teknologi dan 1 bidang olah raga.

Pesawat Garuda Indonesia yang dikendarai oleh Kapten Aji Ali tiba di Colombo pada pukul 20:15 dan lepas landas dari Colombo menuju Male pada pukul 22:00. Pesawat dijadwalkan tiba di Jakarta dari Maladewa pada pukul 06:40 WIB yang dilanjutkan dengan penerbangan ke Denpasar dengan perkiraan waktu ketibaan pada pukul 11:10 WIT.

Sebanyak 682 WNI dari Sri Lanka dan Maladewa telah difasilitasi kepulangannya oleh KBRI Colombo pada bulan April 2020 melalui skema repatriasi mandiri yang pelaksanaannya telah direncanakan secara matang sejak bulan Maret 2020. Setelah repatriasi gelombang kedua ini, KBRI Colombo memperkirakan masih ada kemungkinan pemulangan lagi karena industri pariwisata yang menjadi andalan Maladewa masih memerlukan proses pemulihan akibat wabah COVID-19.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Repatriasi Gelombang Pertama Telah Dilakukan

Sebelumnya pada 24 April 2020 KBRI Colombo telah merepatriasi 335 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Sri Lanka dan Maladewa ke Indonesia terlebih dahulu. 

Repatriasi dilakukan dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia yang dicarter khusus atas biaya perusahaan/resor dan PMI secara mandiri melalui fasilitasi KBRI Colombo dan Hayleys Aviation selaku General Sales Agent (GSA) Garuda Indonesia di Colombo, Sri Lanka.

Berhentinya operasi perusahaan dan resor-resor terutama di Maladewa karena tidak lagi mampu membayar gaji PMI secara penuh membuat repatriasi menjadi jalan terbaik untuk menghindari terlantarnya PMI di bulan-bulan ke depan. Atas permintaan dari sejumlah perusahaan/resor dan PMI yang menetap di Sri Lanka dan Maladewa, KBRI Colombo memfasilitasi adanya repatriasi berkolaborasi dengan Hayleys Aviation.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.