Sukses

Top 3: Kematian Akibat Corona AS Akan Lebih Parah dari Flu 1967 Jadi Sorotan

Berita paling populer di kanal Global edisi Jumat 1 Mei 2020 menyorot angka kematian di AS hingga masalah kebersihan yang terjadi di Korea Utara di tengah pandemi.

Liputan6.com, Jakarta - Angka kematian akibat Virus Corona COVID-19 di Amerika Serikat yang kini sudah melebihi 60.000, diprediksi bakal lebih parah dari musim flu terburuk yang pernah terjadi di sana pada tahun 1967. 

Kala itu, 100.000 orang meninggal akibat flu. Berita ini pun menjadi yang paling populer di kanal Global Liputan6.com edisi Jumat 1 Mei 2020. 

Tak kalah menarik, berita terpopuler selanjutnya mengenai kemungkinan menggugat China atas pandemi yang terjadi. 

Seorang pengamat, Hikmahanto Juwana memberikan pandangannya serta kemungkinan bagi negara-negara untuk menggugat China terkait kerugian yang telah diderita seluruh dunia dari berbagai segi. 

Selanjutnya, Korea Utara masih memiliki berbagai teka-tekinya sendiri ketika tengah menghadapi pandemi Corona COVID-19 ini. Di saat negara itu masih belum melaporkan satu kasus pun, para ahli kini mempertanyakan sistem kesehatan di sana.

Pasalnya, bahkan sebelum pandemi pun, Korea Utara diketahui memiliki sistem kesehatan yang buruk. Tak hanya itu, sistem sanitasi pun dinilai tak memadai apalagi di tengah pandemi ini, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kebersihan dirinya hingga dua kali lipat. 

Berikut ini artikel terpopuler kanal Global dalam Top 3 Global Liputan6.com edisi Jumat, (1/5/2020):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Kematian Tembus 60.000, Pandemi Corona AS Bakal Lebih Mematikan dari Wabah Flu Sejak 1967

Kematian yang terjadi di AS akibat Virus Corona COVID-19 telah mencapai 60.000 pada Rabu 29 April 2020. Dari angka tersebut, diperkirakan bahwa wabah yang terjadi saat ini akan segera lebih mematikan daripada musim flu sejak 1967, menurut penghitungan Reuters.

Musim flu terburuk Amerika dalam beberapa tahun terakhir terjadi pada 2017-2018 ketika lebih dari 61.000 orang meninggal, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.

Mengutip Channel News Asia, Kamis (30/4/2020), satu-satunya musim flu yang mematikan adalah pada tahun 1967 ketika sekitar 100.000 orang Amerika meninggal, 1957 ketika 116.000 meninggal dan flu Spanyol tahun 1918 ketika 675.000 meninggal, menurut CDC.

Selengkapnya di sini...

3 dari 4 halaman

2. Bisakah Menggugat China ke Pengadilan Soal Pandemi Virus Corona COVID-19?

Baru-baru ini Presiden Donald Trump menyampaikan hendak menuntut China, atas kerugian yang diderita oleh AS akibat penyebaran pandemi Corona COVID-19.

Sebuah koran di Jerman pun melakukan kalkulasi kerugian yang diderita negaranya. Di Inggris juga ada pihak yang mengungkap hal senada.

Bahkan, di AS Jaksa Agung negara bagian Missouri telah mendaftarkan gugatan ke Pengadilan setempat.

Seorang pengamat sekaligus Guru Besar Hukum Internasional UI dan rektor Universitas Jenderal Achmad Yani, Hikmahanto Juwana pun membagikan pandangannya terkait masalah ini. 

Baca selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Kekurangan Sabun dan Air Bersih, Bagaimana Korut Hadapi Corona COVID-19?

Korea Utara mengaku tidak memiliki kasus Virus Corona (COVID-19) meski negara mereka berbatasan langsung dengan China. Berbagai pertanyaan pun muncul, terutama mengingat fasilitas medis Korut yang kekurangan air bersih dan sabun. 

Dilaporkan ABC Australia, Kamis (30/4/2020), media milik pemerintah Korea Utara mengklaim pemerintah Ki Jong-un berhasil menangangi COVID-19, karena sejauh ini tidak sama sekali mencatat adanya kasus corona. Pakar kesehatan tidak langsung percaya. 

Simak cerita lengkapnya di sini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini