Sukses

5 Negara Ini Telah Uji Vaksin Virus Corona COVID-19 ke Manusia

Menlu Retno Marsudi mengatakan bahwa saat ini sudah ada banyak vaksin yang tengah dikembangkan. Enam di antaranya sedang dalam uji klinis.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, sejauh ini sudah ada lebih dari 120 vaksin yang tengah dikembangkan di seluruh dunia.

"Ada lebih dari 120 vaksin yang dikembangkan di seluruh dunia. Enam di antaranya dalam proses uji klinis," jelas Menlu Retno saat menyampaikan pernyataan pers, Rabu (29/4/2020).

"WHO juga baru saja meluncurkan inisiatif Access to COVID-19 Tools Accelerators untuk mempercepat pengembangan dan produksi vaksin," tambahnya.

Pada saat vaksin nantinya usai dikembangkan dan obat-obatan yang saat ini sedang banyak dilakukan uji klinis telah selesai, maka yang menjadi pertanyaan adalah, apakah semua negara memiliki akses terhadap vaksin dan obat-obatan tersebut dengan harga terjangkau?

Menurut Menlu Retno, menyatakan bahwa pertanyaan tersebut sangat relevan karena rezim paten internasional sering tidak compatible dengan keperluan umat manusia di seluruh dunia, terutama di negara berkembang dan least developed countries.

Dalam press briefing tersebut Menlu Retno Marsudi tidak memaparkan lebih lanjut dari negara atau perusahaan mana saja yang sudah masuk dalam tahap uji klinis terkait penelitian vaksin Corona COVID-19.

Namun, sejumlah media internasional telah memberitakan beberapa negara yang melakukan uji coba vaksin Corona COVID-19 terhadap manusia. Berikut lima di antaranya Liputan6.com rangkum dari beragam sumber, Kamis (30/4/2020):

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Inggris

Uji coba vaksin Virus Corona COVID-19 pada manusia pertama di Eropa telah dimulai di Oxford. Dua sukarelawan disuntik, menjadi yang pertama dari lebih dari 800 orang yang direkrut untuk penelitian tersebut.

Menurut laporan BBC, setengahnya akan menerima vaksin COVID-19, sedangkan separuhnya lagi menerima vaksin kontrol yang melindungi dari meningitis tetapi bukan Virus Corona baru.

Rancangan uji coba ini berarti sukarelawan tidak akan tahu vaksin mana yang mereka dapatkan, meskipun dokter akan melakukannya.

Elisa Granato, salah satu dari dua yang menerima vaksin tersebut, mengatakan kepada BBC: "Saya seorang ilmuwan, jadi saya ingin mencoba untuk mendukung proses ilmiah di mana pun saya bisa."

Vaksin ini dikembangkan dalam waktu kurang dari tiga bulan oleh sebuah tim di Universitas Oxford. Sarah Gilbert, profesor vaksinologi di Jenner Institute lah yang memimpin penelitian pra-klinis.

"Secara pribadi saya memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap vaksin ini," katanya.

 

3 dari 6 halaman

2. Amerika Serikat

Uji coba manusia pertama untuk mengevaluasi kandidat vaksin terhadap Virus Corona COVID-19 telah dimulai di Seattle. Hal ini disampaikan oleh pejabat kesehatan AS pada Senin 16 Maret. Temuan ini kemudian meningkatkan harapan dalam perang global melawan penyakit tersebut.

Tetapi mungkin perlu satu tahun hingga 18 bulan sebelum vaksin Virus Corona COVID-19 dapat tersedia. Uji coba ini telah melewati lebih banyak fase uji coba untuk membuktikannya berhasil dan aman.

Melansir Channel News Asia, vaksin ini disebut mRNA-1273 dan dikembangkan oleh para ilmuwan dan kolaborator National Institutes of Health (NIH) AS di perusahaan bioteknologi Moderna, yang berbasis di Cambridge, Massachusetts.

 

4 dari 6 halaman

3. China

China telah menyetujui tes terhadap manusia dalam tahap awal untuk dua vaksin Virus Corona COVID-19 eksperimental, karena negara tersebut masih berjuang untuk menampung kasus impor dan mencegah adanya gelombang kedua COVID-19.

Mengutip laman Al Jazeera, Rabu (15/4/2020), vaksin eksperimental sedang dikembangkan oleh unit Sinovac Biotech yang berbasis di Beijing dan oleh Institut Produk Biologi Wuhan, sebuah afiliasi dari Grup Farmasi Nasional China milik negara.

Laporan Al Jazeera mengatakan Komisi Kesehatan Nasional China juga mengonfirmasi bahwa persidangan akan dilanjutkan.

 

5 dari 6 halaman

4. Rusia

Kepala pusat penelitian utama Rusia mengatakan kepada Presiden Vladimir Putin bahwa labnya siap untuk memulai uji coba manusia terhadap Virus Corona COVID-19 eksperimental pada bulan Juni mendatang.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Rinat Maksyutov, kepala Pusat Vrologi dan Bioteknologi Negara Vektor, mengatakan ia mengusulkan uji klinis fase pertama dari tiga vaksin mulai 29 Juni, pada 180 sukarelawan.

Maksyutov berbicara selama pertemuan tautan video antara Putin dan para kepala pusat penelitian terkemuka.

"Kelompok-kelompok sukarelawan telah dibentuk," katanya kepada Putin.

Ia juga menambahkan bahwa banyak orang ingin mengambil bagian dalam uji coba tersebut.

"Kami telah menerima lebih dari 300 aplikasi."

Maksyutov mengatakan para ilmuwan di kompleks lab rahasia yang terletak di Koltsovo di luar kota Siberia Novosibirsk telah mengembangkan beberapa vaksin prototipe.

 

6 dari 6 halaman

5. Jerman

Pemerintah Jerman telah menyetujui uji klinis vaksin untuk mencegah COVID-19. Perusahaan asal Jerman BioNTech bakal melibatkan 200 orang sehat berusia 18-55 tahun dalam uji coba ini.

Nantinya, uji klinis kandidat vaksin ini bakal juga dilakukan pada lebih banyak orang. Termasuk mereka yang berisiko terpapar COVID-19 seperti mengutip The Independent.

Uji coba vaksin bernama BNT162 ini dilakukan BioNTech bersama dengan perusahaan farmasi raksasa Pfizer. Rencananya, BNT162 juga bakal dijajal di Amerika Serikat bila sudah mendapat persetujuan dari pihak berwenang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.