Sukses

Turki Kirim Bantuan ke Amerika Serikat untuk Lawan Corona COVID-19

Turki kirim masker dan berbagai perlengkapan kesehatan ke AS untuk lawan Virus Corona (COVID-19).

Liputan6.com, Ankara - Turki menerbangkan pesawat militer ke Amerika Serikat untuk mengirim bantuan peralatan kesehatan melawan Virus Corona COVID-19. Pesawatnya juga sudah tiba di pangkalan militer di dekat Gedung Putih pada Rabu (29/4/2020) waktu Indonesia.

Pesan yang dikirimkan Turki adalah memperkuat kerja sama internasional dalam melawan epidemi ini. Bantuan ini ditargetkan bagi NATO dan Turki menegaskan solidaritasnya dengan AS.

"Hari ini, pesawat militer Turki tiba di Pangkalan Gabungan Andrews untuk mengirim perlengkapan medis untuk membantu sekutu NATO kami melawan COVID-19. Turki berdiri dengan solidaritas dengan AS dalam melawan Virus Corona," ujar Kedutaan Besar Turki via Twitter.

Pihak Kedubes turut menambahkan tagar #WeAreNato (Kami NATO) dan #StrongTurkey (Turki Kuat). Bantuan terdiri atas masker bedah, baju hazmat, goggle, masker N95 dan pelindung wajah.

Bantuan dari Turki tiba di Amerika Serikat. Dok: Twitter Kedubes Turki di AS: @TurkishEmbassy

Bantuan diterima secara formal oleh Dubes Turki di AS, Serdar Kilic, kemudian diserahkan ke (Plt.) Asisten Menteri di Kementerian Luar Negeri AS, Philip T. Reeker.

Kasus Virus Corona di dunia sudah mencapai 3,1 juta pasien. AS memiliki kasus tertinggi yakni melewati 1 juta. Di Turki, total kasus mencapai 114 ribu kasus. 

AS dan Turki sama-sama melaksanakan tes massal. Turki sudah melakukan 984 ribu kasus dan tiap harinya ada lebih dari 20 ribu tes dijalankan. Sementara itu, tes di AS merupakan yang tertinggi di dunia, yakni melewati 5 juta tes.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kasus Virus Corona COVID-19 di AS Tembus 1 Juta

Kasus Virus Corona (COVID-19) di Amerika Serikat sudah menembus angka 1 juta orang. Jumlah penderita COVID-19 di AS adalah yang tertinggi di dunia. 

Berdasarkan data Worldometer, Rabu pagi (29/4/2020), kasus di AS berjumlah 1.031.437. Rinciannya, 140.288 pasien sembuh, 58.705 meninggal, dan sisanya masih mengalami perawatan.

Kasus di AS banyak terdeteksi berkat adanya tes massal. Sejauh ini AS sudah melakukan lebih dari 5,5 juta tes.

Persentase kematian di AS adalah 5,6 persen. Angka itu masih di bawah persentase global.

Pencatatan kematian di AS juga dibuat detail, yakni jika ada pasien meninggal akibat penyakit lain ketika mengidap Virus Corona baru, maka akan tetap dicatat meninggal akibat virus baru ini.

Kasus di AS mayoritas berada di wilayah Timur Laut, yakni di New York (300 ribu kasus), New Jersey (113 ribu kasus), dan Massachusetts (58 ribu kasus). 

Masih ada perintah tetap di rumah di AS dan bisnis diminta tutup, meski ada kalangan yang protes dengan aturan ini. 

AS sudah memberikan stimulus ekonomi seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan uang pinjaman bagi bisnis kecil yang operasionalnya terdampak Virus Corona. Paket bantuan terakhir yang dikucurkan sebesar USD 483 miliar (sekitar Rp 7.466 triliun).

Setelah AS, kasus tertinggi kedua adalah Spanyol dengan 232.128 kasus. Sementara, kasus di China secara resmi ada 82.836 kasus, meski kejujuran data ini diragukan pihak AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.