Sukses

Tertinggi di Dunia, Kasus Virus Corona COVID-19 Amerika Serikat Tembus 1 Juta

Kasus Virus Corona (COVID-19) di AS tembus 1 juta.

Liputan6.com, Washington, D.C. - Kasus Virus Corona (COVID-19) di Amerika Serikat sudah menembus angka 1 juta orang. Jumlah penderita COVID-19 di AS adalah yang tertinggi di dunia. 

Berdasarkan data Worldometer, Rabu pagi (29/4/2020), kasus di AS berjumlah 1.031.437. Rinciannya, 140.288 pasien sembuh, 58.705 meninggal, dan sisanya masih mengalami perawatan.

Kasus di AS banyak terdeteksi berkat adanya tes massal. Sejauh ini AS sudah melakukan lebih dari 5,5 juta tes.

Persentase kematian di AS adalah 5,6 persen. Angka itu masih di bawah persentase global.

Pencatatan kematian di AS juga dibuat detail, yakni jika ada pasien meninggal akibat penyakit lain ketika mengidap Virus Corona baru, maka akan tetap dicatat meninggal akibat virus baru ini.

Kasus di AS mayoritas berada di wilayah Timur Laut, yakni di New York (300 ribu kasus), New Jersey (113 ribu kasus), dan Massachusetts (58 ribu kasus). 

Masih ada perintah tetap di rumah di AS dan bisnis diminta tutup, meski ada kalangan yang protes dengan aturan ini. 

AS sudah memberikan stimulus ekonomi seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan uang pinjaman bagi bisnis kecil yang operasionalnya terdampak Virus Corona. Paket bantuan terakhir yang dikucurkan sebesar USD 483 miliar (sekitar Rp 7.466 triliun).

Setelah AS, kasus tertinggi kedua adalah Spanyol dengan 232.128 kasus. Sementara, kasus di China secara resmi ada 82.836 kasus, meski kejujuran data ini diragukan pihak AS.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kasus di Rusia Juga Melonjak

Kasus Virus Corona (COVID-19) di seluruh dunia sudah tembus 3 juta kasus dan kasus di Rusia sudah mencapai 93 ribu. Kini, Rusia sudah masuk 10 besar negara dengan kasus Virus Corona jenis baru tertinggi, bahkan mengalahkan China.

Kasus di China meningkat dari sehari sebelumnya yaknin 87.147 kasus. Kasus di Rusia juga sudah melebihi di China. Mayoritas kasus di Rusia berada di Moskow.

The Moscow Times melaporkan pada Senin kemarin ada lonjakan kasus baru hingga 6.198. Total kematian di Rusia mencapai 794 orang atau 0,9 persen.

Meski mayoritas kasus Virus Corona di Rusia berada di ibu kota, tetapi kasus sudah merata di 85 Rusia dan kasusnya meningkat. Sejak 30 Maret, Moskow telah menerapakn aturan tetap di rumah bagi warganya.

Berdasarkan aturan ini, warga hanya boleh keluar rumah untuk bekerja, mengajak anjing mereka keluar, membuang sampah, atau mengunjungi toko-toko terdekat. Rusia juga punya sistem digital bagi mereka yang ingin memakai transportasi mobil atau kendaraan umum.

Aturan ini rencananya berlaku hingga 1 Mei mendatang. Pejabat kota berkata beberapa minggu ke depan merupakan saat-saat yang berat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.