Sukses

Ketua DPR AS Restui Joe Biden Jadi Capres Partai Demokrat

Dukungan Partai Demokrat makin kuat ke Joe Biden untuk menjadi capres pada pilpres yang digelar tahun ini, menantang presiden petahana Donald Trump.

Liputan6.com, Washington, D.C. - Mantan wakil presiden Amerika Serikat Joe Biden terus memupuk dukungan untuk menjadi presiden. Dukungan terkini berasal dari Nancy Pelosi, Ketua DPR AS yang memimpin pemakzulan gagal terhadap Donald Trump. 

Dilaporkan VOA Indonesia, Selasa (28/4/2020), dukungan Pelosi diberikan via rekaman video yang dirilis Senin pagi (27/4), ia menggambarkan Biden sebagai “personifikasi harapan dan keberanian.”

Pelosi menyebut pengalaman Joe Biden membantu meloloskan UU Layanan Kesehatan yang Terjangkau dan pemberlakuan UU Pemulihan dan Reinvestasi Amerika tahun 2009 sebagai alasan bahwa Biden dalam posisi yang baik untuk memimpin Amerika di tengah-tengah pandemi global.

Meskipun dukungan Pelosi ini bukan merupakan kejutan, Pelosi memilih tetap netral selama proses pemilihan pendahuluan partai Demokrat, dengan berulang kali memperingatkan partai agar fokus pada upaya mengalahkan Presiden Donald Trump dalam pemilu November mendatang.

Meskipun Biden masih kekurangan 600 delegasi dari 1.991 yang diperlukan untuk meraih nominasi Partai Demokrat, semua pesaingnya di partai telah menghentikan kampanye mereka atau mendukungnya, membuatnya hampir pasti ditetapkan sebagai calon presiden dari partai Demokrat pada musim panas mendatang.

Dalam pernyataan melalui video hari Senin, Pelosi menyerukan partai agar bersatu, dengan mengatakan, “Dengan begitu banyaknya yang dipertaruhkan, kita memerlukan antusiasme, semangat dan partisipasi seluruh rakyat Amerika, baik di surat suara maupun di berbagai penjuru negeri.”

Sebelumnya, Joe Biden juga sudah mendapatkan dukungan dari kandidat capres Demokrat lain yang sudah mundur, di antaranya Senator Bernie Sanders, Senator Elizabeth Warren, dan Senator Amy Klobuchar. Miliarder Michael Bloomberg dan Tom Steyer juga melempar dukungan ke Biden.

Presiden AS Donald Trump juga sempat berkata kemungkinan besar Joe Biden yang akan menjadi pesaingnya di pilpres pada November mendatang. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Biden Curiga Trump Akan Tunda Pilpres Akibat Virus Corona

Tak terasa Donald Trump akan segera menyelesaikan jabatannya sebagai presiden Amerika Serikat. Miliarder Donald Trump terpilih menjadi presiden pada 2016 lalu usai mengalahkan Hillary Clinton. 

Pencapaian terbaik Presiden Trump berada di sektor ekonomi dan bisnis. Ekonomi AS tetap kuat meski ada perang dagang, dan angka pengangguran turun drastis.

Sayangnya, capaian itu diintervensi oleh penyebaran Virus Corona (COVID-19). Proses pilpres AS tahun ini juga menjadi pertanyaan.  

Dilansir VOA Indonesia, Joe Biden, yang diprediksi menjadi calon presiden Partai Demokrat, memprediksi Presiden AS Donald Trump akan berusaha menunda pemilu bulan November dalam usaha meraih kemenangan.

"Ingat kata-kata saya. Saya kira, ia akan berusaha menunda pemilu. Ia akan mencari alasan mengapa itu tidak bisa dilangsungkan,“ kata Biden pekan lalu.

Mantan wakil presiden berusia 77 tahun itu mengatakan, menunda pemilu merupakan satu-satunya cara yang dikira Trump akan memungkinkannya menang.

Banyak pengamat mengatakan, enam bulan sebelum para pemilih memberikan suara mereka di TPS-TPS, pikiran Trump sudah terarah pada pemilu. Namun dengan wabah Virus Corona yang masih merebak, serta jumlah orang yang kehilangan pekerjaan meningkat hingga 26,4 juta, peluang Trump untuk menang kemungkinan menipis.

Sebagaimana diungkapkan Reuters, Biden mengatakan, ancaman Trump untuk memveto dana darurat untuk Dinas Pos AS (USPS) merupakan contoh dari niat presiden untuk melakukan apa yang bisa dilakukannya untuk mempersulit warga AS memberikan suara mereka

Sementara banyak pihak masih menilai pemilihan lewat pos dan pemilihan dini (absentee ballot) sebagai metoda ideal untuk melangsungkan pesta demokrasi sekaligus membatasi penyebaran virus corona, Trump bersikeras mengatakan, cara-cara itu berpotensi diwarnai penipuan.

Trump yang berusia 73 tahun, belakangan ini banyak dikecam karena menggunakan penjelasan hariannya di Gedung Putih terkait Virus Corona sebagai kegiatan kampanye untuk membangkitkan semangat para pendukungnya, dan menyerang saingannya, Biden, yang saat ini terpaksa mengurung diri di rumah karena kebijakan pembatasan sosial.

"Ada seorang pengantuk mengurung diri di lantai dasar rumahnya namun mendapat perhatian pers. Dia tidak mau berdebat karena COVID,“ kata Trump, Kamis, mengolok-olok Biden dalam sebuah konferensi pers.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.