Sukses

Top 3: Prediksi Pakar Jika Kim Jong-un Meninggal Mencuri Perhatian

Perkiraan pakar jika Kim Jong-un meninggal menjadi sorotan di Top 3 kanal Global Liputan6.com.

Liputan6.com, Jakarta- Belakangan ini, Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un sedang menjadi sorotan karena dikabarkan sakit keras, setelah menjalani serangkaian prosedur kardiovaskular untuk mengatasi masalah pada jantungnya. 

Dengan adanya kabar mengenai itu, para ahli membagikan perkiraan mereka kepada Military Times tentang apa yang akan terjadi jika Kim Jong-un meninggal. 

Berita mengenai prediksi pakar jika Pemimpin Korea Utara itu meninggal menjadi berita yang paling disorot di kanal Global Liputan6.com hari ini. 

Berita populer lainnya menyorot kapal gabungan AS dan Australia yang muncul di Laut China Selatan. 

Dalam berita itu, para pejabat mengatakan bahwa sebuah kapal fregat Australia telah bergabung dengan tiga kapal perang Amerika Serikat di Laut China Selatan,  di dekat sebuah daerah yang diduga dimana sebuah kapal Tiongkok sedang mengeksplorasi minyak, tepatnya di dekat perairan juga diklaim Vietnam dan Malaysia. 

Berita yang jadi sorotan lainnya adalah Raja Salman yang mengizinkan sholat tarawih hanya 10 rakaat di di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. 

Berikut ini artikel terpopuler kanal Global dalam Top 3 Global Liputan6.com edisi Jumat, (24/4/2020):

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Jika Kim Jong-un Meninggal, Ini Kata Pakar yang Akan Terjadi

Nama Kim Jong-un beberapa hari belakangan tengah jadi sorotan. Pemimpin Korea Utara (Korut) itu dikabarkan sakit keras, setelah menjalani serangkaian prosedur kardiovaskular untuk mengatasi masalah pada jantungnya.

Kendati demikian, media Korut terkesan bungkam perihal tersebut. Tak ada klarifikasi atau pemberitaan terkini terkait hal itu. Negeri tetangga, Korea Selatan pun mengecilkan laporan soal kesehatan Kim Jong-un.

Desas-desus yang beredar bahwa sang pemimpin Korea Utara sakit parah juga memicu spekulasi kekhawatiran atas kematiannya. Kepergian yang akan mengguncang kawasan itu.

Baca selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Kapal Gabungan AS dan Australia Muncul di Laut China Selatan, Kondisi Kian Panas

Sebuah kapal fregat Australia telah bergabung dengan tiga kapal perang Amerika Serikat di Laut China Selatan di dekat sebuah daerah di mana sebuah kapal Tiongkok diduga sedang mengeksplorasi minyak, tepatnya di dekat perairan juga diklaim Vietnam dan Malaysia, kata para pejabat.

Kapal perang itu tiba pekan ini, dekat dengan tempat survei pemerintah China Haiyang Dizhi 8 beroperasi, yang pada gilirannya dekat di mana sebuah kapal yang dioperasikan perusahaan minyak negara bagian Petronas Malaysia sedang melakukan pengeboran eksplorasi, kata sumber keamanan regional, seperti dikutip dari laman Straits Times, Kamis (23/4/2020). 

Angkatan Laut AS mengatakan, kapal serbu amfibi USS Amerika dan Bunker Hill USS, sebuah kapal penjelajah rudal yang dipandu, beroperasi di Laut China Selatan.

Baca selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Raja Salman Izinkan Sholat Tarawih di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Hanya 10 Rakaat

Ramadan 2020 berlangsung dalam masa pandemi Virus Corona COVID-19. Namun, Penjaga Dua Masjid Suci Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud telah memutuskan untuk membolehkan sholat tarawih berjemaah digelar di Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.

Meski begitu, Raja Salman juga menyampaikan tetap perlunya dilakukan tindakan pencegahan penyebaran Virus Corona jenis baru dengan pengurangan rakaat sholat tarawih menjadi 10 atau hanya 5 kali salam. 

Hal itu dikemukakan Presiden Umum Urusan Masjid Agung dan Masjid Nabi Syekh Dr. Abdulrahman bin Abdulaziz Al-Sudais, yang mengindikasikan tujuan pelonggaran dan pengurangan rakaat salat ini adalah untuk menerapkan tindakan pencegahan, dengan kelanjutan dari melakukan ritual sholat malam (Al-Qyam) dan menyelesaikan Al-Quran (Khatam Al-Quran) di Dua Masjid Suci.

Baca selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.