Sukses

Pulihkan Ekonomi dari Krisis Corona COVID-19, Hong Kong Akan Reshuffle Menteri

Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengatakan rencana pergantian menteri untuk memulihkan ekonomi dari krisis akibat Virus Corona COVID-19 ini tak ada tekanan dari mana pun, termasuk China.

Liputan6.com, Hong Kong - Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengatakan pada Rabu, 22 April 2020 akan melakukan penggantian beberapa menteri di dalam kabinetnya.

Dikutip dari laman Channel News Asia, (22/4/2020) hal ini ditujukan untuk menghidupkan kembali ekonomi setelah kawasan tersebut terdampak Corona COVID-19.

Carrie Lam juga menyatakan bahwa rencana pergantian ini, tidak ada hubungannya dengan pernyataan baru-baru ini oleh lembaga-lembaga di China daratan yang menegaskan kembali otoritas Beijing atas kota tersebut.

Dewan negara Tiongkok menyetujui perombakan pemerintah Hong Kong tersebut. Menghadapi ketegangan dalam sepekan terakhir, kantor perwakilan Beijing di kota itu sempat dibanjiri aksi demonstrasi.

Banyak pihak yakin jika hal ini ada campur tangan China. Meski pemimpin Hong Kong tersebut telah mengklarifikasinya. Hong Kong merupakan salah satu kawasan yang terpaoar Virus Corona COVID-19.

Dampak Virus Corona COVID-19 pada sektor pariwisata Hong Kong belum pernah terjadi sebelumnya dan kota itu pun berharap supaya segala hal bisa kembali normal pada bulan Juli. Hal ini disampaikan oleh kepala dewan pariwisata setempat.

Krisis Virus Corona COVID-19 telah melumpuhkan ekonomi pusat keuangan global, yang sudah terhuyung-huyung sejak berlangsungnya protes anti-pemerintah selama berbulan-bulan, dengan pembatasan perjalanan untuk mengekang penyebaran infeksi yang menyebabkan pariwisata berhenti.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Strategi Pemulihan Pariwisata

Direktur Eksekutif Dewan Pariwisata Hong Kong Dane Cheng mengungkap sejumlah strategi untuk memulihkan sektor wisata.

Antara lain fokus pada peningkatan pengeluaran konsumen lokal, menarik lebih banyak pengunjung daratan, dan mempromosikan kota ke pasar baru seperti India dan Vietnam serta turis Muslim.

"Yang terbaik yang bisa kita harapkan adalah pada bulan Juni, Juli," kata Cheng dalam sebuah wawancara pada Rabu malam.

"Pada saat itu, kamu bisa melihat keadaan kembali normal. Perbatasan pembukaan kembali Hong Kong, layanan udara dilanjutkan, itulah saatnya bagi kita untuk melanjutkan dan memulai rencana pemulihan kita."

Sektor pariwisata menyumbang sekitar 4,5 persen dari produk domestik bruto Hong Kong dan mempekerjakan sekitar 260.000 orang.

Cheng berbicara beberapa jam sebelum pemerintah mengumumkan langkah-langkah bantuan senilai HK $ 137,5 miliar (US $ 17,7 miliar) untuk membantu bisnis dan orang-orang yang lumpuh akibat wabah Virus Corona untuk tetap bertahan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.