Sukses

Pertama Kalinya Kasus Positif Corona COVID-19 di Italia Menurun

Kasus Virus Corona (COVID-19) di Italia menunjukan sedikit tren positif.

Liputan6.com, Roma - Kasus pasien Virus Corona (COVID-19) di Italia pertama kalinya dilaporkan menurun. Berdasarkan data resmi, kini ada 109.257 kasus aktif, turun 20 pasien dari sebelumnya.

"Untuk pertama kalinya, kami melihat sebuah perkembangan positif: jumlah yang positif telah menurun," ujar kepala Perlindungan Sipil Italia Angelo Borrelli seperti dikutip The Local, Selasa (21/4/2020).

Secara keseluruhan, jumlah kasus positif Virus Corona, pasien sembuh, dan pasien meninggal, semuanya bertambah, meski dalam laju yang lebih lambat.

Penambahan kasus positif harian terus melambat. Dalam 24 jam terakhir, kasus baru turun hampir 800. Penambahan kasus baru kurang dari 1,7 persen per hari.

Data penambahan kasus menjadi penting karena para ilmuwan berkata pengaturan lockdown harus berdasarkan data kasus baru. Mereka meminta perubahan aturan lockdown baru (Lockdown Tahap 2) diterapkan jika angka kasus baru sudah di bawah 1 persen.

Lockdown Tahap 2 adalah kebijakan pelonggaran yang merupakan tahap menuju normalitas. Untuk lockdown saat ini masih berlangsung hingga 2 Mei.

Saat ini, masih banyak bisnis yang tutup dan sekolah di Italia juga tutup hingga September. Kegiatan orang di luar rumah juga dibatasi agar tidak terlalu jauh dari tempat tinggal.

Per Senin kemarin, ada 454 orang meninggal di Italia akibat Virus Corona dan totalnya menjadi 24.114 orang. Pasien sembuh bertambah 1.822 menjadi 48.477. Saat ini, ada 27.500 pasien Virus Corona yang dirawat di rumah sakit Italia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ada Desakan Liga Italia Dibatalkan, Presiden FIGC Pilih Melanjutkan

Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), Gabriele Gravina, mengakui belakangan ini terdapat dua pendapat berbeda mengenai nasib Liga Italia musim ini setelah pandemi virus corona Covid-19.

Tapi, Gravina menegaskan bahwa tidak enggan menjadi penggali kubur sepak bola Italia, walaupun masih ada kekhawatiran tentang pandemi corona Covid-19 yang membayangi Negeri Pizza tersebut. 

Gravina mencemaskan apa yang terjadi apabila kompetisi Liga Italia musim ini dibatalkan. Dia juga ingin membujuk pemerintah Italia untuk mempertimbangkan matang-matang sebelum mengeluarkan keputusan soal kelanjutan kegiatan olahraga.

"Sekarang terdapat dua pihak yang berbeda pendapatm pertama menginginkan seluruh aktivitas kompetisi olahraga dihentikan sama sekali, kemudian kubu lain menghendaki kompetisi dilanjutkan," terang Gravina dalam program televisi Che Tempo Che Fa, seperti dilansir Goal.

"Saya tidak bisa menjadi penggali kubur sepak bola Italia," kata pria berusia 66 tahun ini.

Gravina menilai, posisinya sebagai Presiden FIGC mengharuskannya mendukung gerakan untuk melanjutkan kompetisi sepak bola atau olahraga. Dia sendiri optimistis Liga Italia Serie A bisa mulai dilanjutkan pada Juni 2020.

"Yang harus dikhawatirkan buka soal jika musim ini dihentikan sekarang, namun apabila sepak bola tidak dilanjutkan maka dampak negatifnya di masa mendatang," tutur Gravina.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.