Sukses

Sejumlah Gubernur di AS Sebut Keputusan Trump Pulihkan Perekonomian Terlalu Dini

Beberapa gubernur di kota-kota di AS menilai bahwa keinginan Trump memulihkan ekonomi negara tersebut masih terlalu dini.

Liputan6.com, Washington - Para gubernur di negara bagian AS yang paling terpukul oleh pandemik Virus Corona COVID-19 memperdebatkan keputusan Presiden Trump, yang melakukan klaim bahwa mereka telah melakukan cukup tes.

Selain itu, Trump juga mengusulkan bahwa pemerintah harus segera membuka kembali jalannya perekonomian karena kemudian muncul banyak protes ketika perintah untuk tinggal di rumah diperpanjang. Demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (20/4/2020).

"Administrasi, saya pikir sedang mencoba untuk meningkatkan pengujian, mereka melakukan beberapa hal sehubungan dengan laboratorium swasta," kata Gubernur Republik Larry Hogan dari Maryland dalam wawancara CNN. 

"Tetapi untuk mencoba menghentikan ini, untuk mengatakan gubernur memiliki banyak pengujian dan mereka hanya harus bekerja pada pengujian, entah bagaimana kita tidak melakukan pekerjaan kita, benar-benar salah."

Gubernur Demokrat Ralph Northam dari Virginia mengatakan juga kepada CNN bahwa klaim Trump dan Wakil Presidennya, Mike Pence bahwa negara bagian memiliki banyak tes adalah "sebuah delusi."

Wilayah Maryland, Virginia dan Washington DC masih menghadapi peningkatan kasus bahkan ketika pusat wabah AS, New York, mulai mengalami penurunan. Boston dan Chicago juga muncul sebagai hotspot dengan lonjakan kasus dan kematian baru-baru ini.

Beberapa negara bagian, termasuk Ohio, Texas dan Florida, mengatakan mereka bertujuan untuk membuka kembali sebagian dari ekonomi mereka, mungkin pada 1 Mei atau bahkan lebih cepat, tetapi tetap melakukannya dengan berhati-hati.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tuai Demonstrasi

Pedoman Trump untuk membuka kembali jalannya ekonomi, merekomendasikan kepada negara bagian yang mengalami penurunan angka kasus selama 14 hari terakhir sebelum secara bertahap mencabut aturan pembatasan. 

Namun presiden Partai Republik itu tampaknya mendorong para pemrotes yang menginginkan tindakan itu dihapus lebih cepat, dengan serangkaian postingan Twitternya pada hari Jumat.

Para pemrotes menyerukan ungkapan "LIBERATE" Michigan, Minnesota dan Virginia, semua dijalankan oleh gubernur Demokrat.

Demonstrasi untuk menuntut diakhirinya langkah-langkah perintah di rumah yang telah memukul ekonomi AS telah terjadi di beberapa tempat di Texas, Wisconsin dan ibukota Ohio, Minnesota, Michigan dan Virginia. Ditambah lagi, lebih dari 22 juta orang Amerika telah mengajukan tunjangan pengangguran dalam sebulan terakhir.

Trump telah menggembar-gemborkan ekonomi yang berkembang sebagai kasus terbaik untuk pemilihannya kembali pada bulan November.

Pada hari Sabtu, para pengunjuk rasa berkumpul di ibukota Texas, Austin, meneriakkan "AS! AS!" dan "Mari kita bekerja!"

Di Brookfield, Wisconsin, ratusan demonstran bersorak saat mereka berbaris di jalan utama dan melambaikan bendera Amerika untuk memprotes perpanjangan perintah "tetap di rumah".

Para demonstran sebagian besar melanggar aturan yang mengatur jarak satu sama lain dan tidak memakai masker wajah seperti yang direkomendasikan oleh pejabat kesehatan masyarakat.

Anggota parlemen AS sangat dekat dengan kesepakatan untuk menyetujui dana ekstra guna membantu usaha kecil yang dirugikan oleh pandemi Virus Corona COVID-19 dan dapat menyegel kesepakatan pada hari Minggu, kata pejabat administrasi kongres dan Trump.

Kesepakatan itu akan mengakhiri kebuntuan yang telah berlangsung lebih dari seminggu atas permintaan Trump untuk menambah US $ 250 miliar ke program pinjaman usaha kecil. 

Kongres pun menetapkan program itu bulan lalu, sebagai bagian dari rencana bantuan ekonomi Virus Corona baru senilai US $ 2,3 triliun, tetapi nyatanya rencana tak berjalan lantaran sudah kehabisan dana.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.