Sukses

Donald Trump Puji Perjuangan Sopir Truk Saat Pandemi Corona COVID-19

Presiden Donald Trump berkata ada jutaan truk yang berjuang di tengah epidemi Virus Corona (COVID-19).

Liputan6.com, Washington, D.C. - Di tengah pandemi Virus Corona (COVID-19), ada banyak pahlawan yang tidak terlihat kamera. Mereka adalah orang-orang yang mengurus sektor makanan, seperti kasir, peternak, petani, hingga sopir truk yang mengantar makanan. 

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan pujian kepada jutaan sopir truk di di negaranya yang tetap bekerja. Perwakilan dari kalangan sopir truk juga diundang ke Gedung Putih. 

"Selama berhari-hari, dan terkadang seminggu penuh, sopir truk sering meninggalkan rumah dan mengantarkan barang dan persediaan yang dibutuhkan keluarga Amerika selama krisis nasional ini dan saat-saat lainnya," ujar Presiden Trump seperti dikutip Jumat (17/4/2020).

Trump memuji 3,5 juta sopir truk Amerika yang disebutnya tidak pernah gentar sama sekali dan mereka tidak pernah mengecewakan rakyat AS di tengah epidemi Virus Corona COVID-19. Ia menyebut para sopir truk sebagai prajurit yang membawa AS menuju kemenangan. 

"Kepada setiap sopir truk yang sedang mendengarkan di radio saat menyetir, saya tahu saya berbicara atas nama 330 juta lebih rakyat Amerika, kami mengucapkan: Terima kasih Tuhan atas para sopir truk," kata Trump. 

Beberapa perwakilan dari Asosiasi Truk Amerika yang datang ke Gedung Putih berasal dari FedEx, Triple G Express, DHL, dan UPS. Menteri Perhubungan Elaine Chao dan Presiden Asosiasi Truk Amerika Chris Spear juga hadir. 

Dalam kesempatan itu, Trump memberi hadiah kunci emas kepada para perwakilan sopir truk. 

Pujian Presiden AS Donald Trump ke para sopir truk yang terus bekerja di tengah pandemi Virus Corona COVID-19. Dok: Twitter Gedung Putih @WhiteHouse

"Seluruh negeri mendukung kalian. Tanpa kalian, tidaklah mungkin bagi kami untuk menggerakan ekonomi dan mendapatkan makanan, perlengkapan medis, dan persediaan penting ketika dibutuhkan," ujar Menteri Chao. 

Saat ini Virus Corona baru memberi dampak pada 671 ribu warga AS dan angka kematian sedang memuncak sebelum diprediksi mulai menurun. Pekan ini, total kasus seluruh dunia tembus 2 juta orang. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Trump Sedang Cekcok dengan WHO

Presiden Donald Trump mulai terbuka menunjukan rasa kesalnya terhadap Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Tindakan WHO ketika awal penyebaran Virus Corona COVID-19 dianggap mengecewakan dan hasilnya banyak korban berjatuhan. 

Salah satu yang disorot Trump adalah ketika WHO menyebut Virus Corona tidak menular antarmanusia. WHO juga dinilai terlalu percaya dengan data pasien dari China yang kini dianggap mencurigakan.

"WHO mendorong misinformasi China bahwa tentang virusnya, menyebut tidak menular, dan tidak dibutuhkan travel ban," ujar Trump dalam konferensi pers harian Gedung Putih.

"Ketergantungan WHO pada informasi China kemungkinan menambah 20 kali penambahan kasus di dunia dan mungkin lebih dari itu," ujar Donald Trump yang sudah dua kali tes Virus Corona COVID-19. 

Selain itu, Trump mengaku mendapat tekanan dari WHO ketika memutuskan larangan perjalan atau travel ban terhadap China. WHO memang sempat menolak travel ban yang dilakukan berbagai negara, argumen WHO kemudian dipakai China terhadap negara yang melakukan travel ban

Koordinator Respons Virus Corona Gedung Putih, Dr. Deborah Birx juga pernah mempertanyakan data dari China ketika Virus Corona pertama muncul. Birx menduga data yang disajikan tidak lengkap. Badan intelijen AS mengungkap rasa curiga yang sama. 

Trump lantas menyalahkan WHO atas kerugian ekonomi dan kesehatan yang akibat Virus Corona. Alokasi anggaran AS untuk WHO juga disetop. Trump turut menantikan adanya reformasi di WHO.

"Kita melihat di seluruh dunia, ada banyak kematian dan kehancuran ekonomi karena mereka yang ditugasi kita untuk melindungi kita dengan cara jujur dan transparan gagal melakukannya," pungkas Trump. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.