Sukses

Cegah Corona COVID-19 Meluas, Singapura Siagakan Tim Medis di Asrama Pekerja Asing

Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan pada14 April bahwa tim medis dari rumah sakit dan poliklinik akan dikerahkan ke semua asrama pekerja asing pada pertengahan pekan ini.

Liputan6.com, Singapura- Demi mencegah meluasnya risiko penyebaran dari Virus Corona COVID-19, Singapura mengambil langkah baru untuk para pekerja asing di negara mereka. 

Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengatakan pada Selasa, 14 April bahwa tim medis yang terdiri dari dokter dan perawat dari rumah sakit dan poliklinik akan dikerahkan ke semua asrama pekerja asing pada pertengahan pekan ini.

Tujuh hingga delapan tim itu dikatakan sudah berada di lapangan, dengan 15 hingga 18 tim lainnya bergerak pada Selasa 14 April, kata Direktur pelayanan kesehatan MOH, Kenneth Mak, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (15/4/2020). 

Asosiasi profesor Kenneth Mak mengatakan bahwa tim akan dikelola oleh antara satu hingga tiga dokter dan setidaknya tiga perawat tergantung pada ukuran asrama dan kebutuhan di lapangan. Lalu menambahkan bahwa para profesional medis ini telah dengan sukarela melangkah maju untuk mendukung pekerja asing. 

Menteri Tenaga Kerja Singapura, Josephine Teo terkait para profesional medis itu mengatakan pada 14 April dalam konferensi pers, "Mereka cenderung kepada pekerja yang tidak sehat, untuk mereka yang memiliki gejala pernapasan akut, mereka mengelola kasus-kasus yang perlu dikirim ke fasilitas lain dan kemudian mereka juga akan menilai apakah pekerja cukup baik untuk dikembalikan ke kamar asrama mereka." 

Seraya menambahkan bahwa kehadiran mereka di asrama memberikan kepercayaan besar kepada para pekerja yang ada di sana.

Pada 9 April, pengumuman dari pihak berwenang telah disampaikan bahwa pos-pos medis akan didirikan di asrama untuk secara aktif memberikan tes uji virus pekerja dan memisahkan mereka yang terinfeksi. Perawatan medis dengan segera juga akan diberikan untuk mereka yang tidak dalam kondisi sehat. 

Hal itu diberlakukan di tengah lonjakan jumlah kasus Virus Corona COVID-19 di asrama, dengan 14 cluster dari mereka di seluruh Singapura. Kasus terbesar dilaporkan berada di cluster di S11 Dormitory @ Punggol.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penanganan di Beberapa Asrama

Sejauh ini, delapan asrama yang menampung puluhan ribu pekerja telah dinyatakan sebagai daerah isolasi, yang menandai bahwa para pekerja tidak akan diizinkan untuk meninggalkan kamar asrama mereka selama 14 hari.

Tim medis akan dibantu oleh tim swab testing untuk menguji pekerja yang mungkin bergejala kata asosiasi profesor Kenneth Mak, di luar mereka yang dirawat di pos medis. Hal itu juga dikatakan membantu untuk meningkatkan kapasitas pengujian.

Menteri Josephine Teo mengatakan bahwa tim medis juga akan bekerja dengan Forward Assurance and Support Teams untuk mengatur fasilitas isolasi di tempat.

Menteri Josephine Teo menambahkan, kini ada tujuh pos medis yang didirikan di asrama (isolasi) yang ditetapkan, dan bertujuan untuk memiliki titik kontak medis di semua 43 asrama yang dibangun secara khusus. 

Sementara pos-pos medis akan didirikan di semua asrama yang dibangun secara khusus, pekerja dari asrama yang dikonversi pabrik dapat mengandalkan Klinik Public Health Preparedness Clinics di seluruh pulau, jelas Menteri Josephine Teo. 

Di tengah pandemi Corona COVID-19, dikatakan ada sekitar 900 klinik yang ditunjuk untuk merawat pasien dengan gejala pernapasan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.