Sukses

Lockdown Akibat Corona COVID-19 Berakhir, Pasar di Wuhan Masih Sepi Pembeli

Sejumlah pedagang di pasar basah di Wuhan masih kesulitan mendapat pembeli walaupun pemerintah sudah mencabut status lockdown akibat Virus Corona COVID-19.

Liputan6.com, Wuhan - Pedagang ikan dan sayur-sayuran telah membuka kembali kios-kios di pasar basah pusat kota Wuhan, China saat status lockdown akibat pandemi Virus Corona COVID-19 dicabut. Tetapi pendapatan mereka terlihat tidak pasti, karena hanya sedikit pelanggan yang datang, disebabkan stigma terkait virus masih ada.

Virus Corona baru, yang telah menginfeksi 1,6 juta orang dan membunuh 106.000 di 214 negara, diyakini berasal akhir tahun lalu di antara hewan liar yang dijual di pasar makanan laut di Wuhan yang telah ditutup dan ditutup sejak Januari. Demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (13/4/2020). 

Kejadian itu kemudian telah mendorong pengawasan ketat terhadap pasar basah, di mana menjadi aspek kunci dari kehidupan sehari-hari China, meskipun hanya sedikit yang menjual satwa liar. Beberapa pejabat AS telah menyerukan agar pasar sejenis itu, dan yang lainnya di seluruh Asia, ditutup.

"Ini adalah virus orang ke orang, di mana pun Anda berada," kata Jin Qinzhi, penjual sayur dan daging di pasar basah, ketika ditanya apa pendapatnya tentang permintaan penutupan.

"Bahkan supermarket penuh dengan orang. Di sini orang lebih tersebar. Selama kita mengambil tindakan pencegahan, dan kita memperhatikan desinfektan, itu seharusnya baik-baik saja."

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Umum di Wilayah Asia

Telah menjadi pemandangan umum di Asia, pasar basah secara tradisional menjual produk segar dan hewan hidup, seperti ikan, di udara terbuka. Mereka cenderung populer di kalangan pembeli yang percaya bahwa barang yang dijual lebih murah dan lebih segar daripada di supermarket.

Pemilik kios di Wuhan mengatakan mereka tidak optimis setelah bisnis mereka terluka parah oleh penutupan ketat di China, yang memerintahkan larangan sementara perdagangan dan konsumsi satwa liar pada Januari.

"Tidak ada bisnis dan tidak ada yang datang," kata seorang pekerja bermarga Zhang. "Di mana-mana diblokir dan orang tidak bisa masuk. Semua orang takut keluar dan terjangkit virus."

Wuhan akan menghabiskan 200 juta yuan (US $ 28 juta) untuk meningkatkan 425 pasar petani, dalam kampanye untuk meningkatkan kebersihan, kata pejabat kota.

Namun, beberapa khawatir bahwa mereka mungkin tidak dapat bertahan selama itu.

"Kami tidak memiliki penghasilan dan bisnis," kata Jin. "Jika terus seperti ini, akan sangat sulit bagi kita untuk bertahan hidup."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.