Sukses

Ketahuan Langgar Lockdown, Menkes Selandia Baru Siap Mundur

Menteri Kesehatan Selandia Baru David Clark siap mundur karena ketahuan melanggar lockdown Virus Corona (COVID-19).

Liputan6.com, Wellington - Menteri Kesehatan Selandia Baru David Clark mengaku telah melanggar lockdown dengan cara pergi ke pantai. Pelanggaran ini terjadi dua kali.

Pelanggaran pertama terjadi pada pekan pertama lockdown pada akhir Maret lalu. Menteri Clark malah pergi ke pantai bersama keluarganya.

Pelanggaran lockdown kedua terjadi pekan lalu ketika ia pergi ke jalur sepeda pegunungan. Menteri Clark berkendara dengan mobil van yang kebetulan menampilkan fotonya, sehingga otomatis menarik perhatian.

Menurut laporan BBC, dikutip Rabu (8/4/2020), Menteri Clark mengakui kesalahannya dan telah mengajukan pengunduran diri kepada Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern.

Beruntung, pengunduran dirinya ditolak atas pertimbangan situasi sedang darurat.

"Kita tidak bisa menanggung disrupsi besar di sektor kesehatan atau pada respons kita," ujar PM Ardern. "Untuk alasan itu, dan alasan itu saja, Dr. Clark akan tetap memegang jabatannya," lanjutnya.

Sebagai hukuman melanggar lockdown, PM Ardern menurunkan peringkatnya menjadi yang terbawah di kabinetnya. Jabatan Menteri Clark sebagai Associate Menteri Keuangan juga dicopot.

Selandia Baru sudah melaksanakan lockdown pada akhir Maret lalu. Masyarakat diminta agar tidak keluar rumah apabila tidak ada aktivitas penting.

Kegiatan seperti mencari udara segar atau olahraga masih dibolehkan, namun tidak boleh berkelompok. Lockdown ini berlangsung selama sebulan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menkes Menyesal

Menkes Clark mengaku menyesal atas perbuatannya. Ia bahkan menyebut dirinya idiot.

"Sebagai menteri kesehatan, tanggung jawab saya tak hanya mengikuti aturan, tetapi memberi teladan bagi warga Selandia Baru lain," ujar Menteri Clark.

"Saaat kita meminta warga Selandia Baru membuat pengorbanan bersejarah saya malah membuat tim saya kecewa. Saya bertingkah seperti orang idiot, dan saya paham kenapa masyarakat akan marah pada saya," ujarnya.

Berdasarkan peta Gis And Data, ada 1.160 kasus Virus Corona di Selandia Baru. Ada 241 pasien yang sembuh dan satu orang yang meninggal dunia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.