Sukses

KBRI Washington Pantau Kesehatan WNI Secara Online Saat Pandemi Corona COVID-19

KBRI Washington D.C terus melakukan pantauan kesehatan terhadap WNI secara online.

Liputan6.com, Washington D.C - Sebagai langkah antisipasi dan deteksi dini dampak pandemi Virus Corona COVID-19 terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) di Amerika Serikat khususnya para lansia, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington, D.C. tengah menyiapkan kegiatan pemantauan kesehatan secara daring atau online berkala bagi Kelompok Lansia (usia di atas 60 tahun) yang dinilai lebih rentan terhadap dampak negatif COVID-19.

Kegiatan yang dibantu oleh simpul-simpul komunitas, mahasiswa dan diaspora Indonesia yang bergerak di bidang kesehatan tersebut akan memantau para lansia yang sebelumnya telah mendaftarkan diri melalui email maupun nomor hotline KBRI Washington, D.C. melalui pendataan suhu tubuh secara berkala yang dilaksanakan sebanyak dua kali dalam sehari, yaitu pukul 9 pagi dan 7 sore. Demikian informasi yang diterima dari siaran pers KBRI Washington D.C, Selasa (7/4/2020). 

"Data-data yang masuk baik lewat formulir daring, email, pesan singkat, dan WhatsApp tersebut akan kami buat database sebarannya, dijaga kerahasiaannya dan dipantau langsung oleh para dokter dan tenaga medis diaspora Indonesia yang tergabung dalam Program Pos Kesehatan KBRI Washington, D.C.," jelas Theodorus S. Nugroho, Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler yang juga bertindak sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan COVID-19 KBRI Washington, D.C.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Eratkan Komunikasi Antarkomunitas

Selain itu, lantaran adanya kelangkaan alat ukur suhu tubuh yang juga menjadi salah satu barang yang paling dicari di Amerika Serikat (AS) saat ini, KBRI Washington, D.C. juga akan membantu dan mengoordinir penyediaan alat tersebut.

"Bagi para lansia yang belum mempunyai thermometer, untuk tahap pertama ini, KBRI akan membantu penyediaan sekitar 50 buah dikarenakan keterbatasan ketersediaan barang saat ini," sambung Theodorus.

Selain sebagai langkah deteksi dini dan upaya-upaya antisipasi perlindungan, kegiatan ini dimaksudkan juga untuk mempererat komunikasi dan koordinasi komunitas WNI dan diaspora Indonesia.

"Kegiatan ini memiliki semangat dan cakupan yang cukup komprehensif. Selain sebagai wujud nyata kehadiran negara dalam situasi yang tidak mudah ini, langkah kolektif ini juga adalah bentuk upaya untuk terus meningkatkan komunikasi, koordinasi dan kekompakan, serta solidaritas dan kepedulian, karena inilah saatnya kita saling bahu membahu, bersatu padu, bergotong royong, dan saling tolong-menolong," jelas Iwan Freddy Hari Susanto, Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Washington, D.C.

Kegiatan yang merupakan bagian dari program Pos Kesehatan KBRI Washington, D.C. ini mendapatkan sambutan yang sangat baik dari masyarakat Indonesia di Washington, D.C. dan sekitarnya. Salah satunya adalah Uyung Asikin, WNI sekaligus tokoh/sesepuh masyarakat Indonesia yang berdomisili di Silver Spring, Maryland.

"Sangat bermanfaat sekali. Apalagi dengan diberlakukannya perintah untuk tetap tinggal di rumah oleh pemerintah setempat dan keterbatasan akses sebagian masyarakat terhadap dukungan medis, ini merupakan solusi praktis sekaligus dukungan moral serta psikologis yang sangat besar. Kami merasa tenang karena yakin bahwa kami tidak sendirian," jelasnya ketika dihubungi lewat telepon.

Warga lainnya, Tetty, yang bertempat tinggal di Virginia, ikut senang dengan adanya perhatian khusus dari KBRI untuk masyarakat Indonesia lanjut usia di tengah wabah virus korona. "Bagus sekali program ini. Saya kebetulan punya kenalan salah satu WNI perempuan yang berusia lanjut, 70 tahun, masih sehat dan masih bekerja, dan langsung saya bantu daftarkan begitu mendengar adanya program ini," kata Tetty dengan penuh semangat.

Sejak diberlakukannya status darurat nasional pada 13 Maret 2020 oleh Presiden Donald J. Trump, sebagian besar negara bagian di AS termasuk ibukota Washington D.C. telah menerapkan perintah eksekutif "Stay At Home" sebagai upaya pencegahan penyebaran pandemi COVID-19. Perintah ini mengharuskan semua warga untuk tinggal di rumah kecuali untuk keperluan yang sangat penting dan terbatas. Salah satu dampaknya, ruang gerak para lansia pun menjadi semakin terbatas, karena terdapat kekhawatiran mengenai kemungkinan tertular dan terkena dampak kesehatan akut COVID-19.

3 dari 3 halaman

Terus Lakukan Koordinasi

Guna memastikan penanganan yang terpadu dan komprehensif terkait dampak pandemi virus corona terutama bagi para WNI di AS, KBRI Washington DC juga terus berkoordinasi dengan seluruh Perwakilan RI se-Amerika Serikat, yang terdiri dari 5 Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Chicago, Houston, Los Angeles, New York, dan San Fransisco, serta Perutusan Tetap RI (PTRI) untuk PBB di New York.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.