Sukses

Donald Trump Ngotot Tak Mau Pakai Masker Saat Corona COVID-19

Presiden AS Donald Trump mengatakan dia tidak akan memakai masker wajah di tengah pandemi Virus Corona Baru penyebab COVID-19.

Liputan6.com, Washington DC - Presiden AS Donald Trump mengatakan dia tidak akan memakai masker wajah meskipun ada petunjuk medis baru yang menyarankan agar orang Amerika untuk melakukannya di tengah pandemi Virus Corona Baru penyebab COVID-19.

Trump mengatakan, ia tidak bisa membayangkan dirinya menyapa "presiden, perdana menteri, diktator, raja, ratu" di Gedung Putih sambil mengenakan masker, katanya.

Dia menekankan bahwa pedoman yang dirilis pada Jumat 3 April 2020 hanya bersifat "sukarela."

"Kamu tidak harus melakukannya," katanya. "Kurasa aku tidak akan melakukannya," demikian seperti dikutip dari BBC, Sabtu (4/4/2020).

Pedoman yang dikeluarkan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) datang ketika AS melaporkan setidaknya 270.473 kasus Virus Corona Baru yang dikonfirmasi, dengan hampir 7.000 kematian.

Hingga saat ini, otoritas kesehatan AS telah mengatakan bahwa hanya orang sakit, atau mereka yang merawat pasien terinfeksi Virus Corona Baru yang harus memakai masker.

Tetapi, penelitian yang lebih baru menunjukkan bahwa menutup wajah adalah penting untuk mencegah penularan yang tidak disengaja dari orang terinfeksi yang tidak menunjukkan gejala.

"Dari penelitian baru-baru ini kita tahu bahwa penularan dari individu tanpa gejala memainkan peran yang lebih signifikan dalam penyebaran virus daripada yang dipahami sebelumnya," kata Trump, Jumat 3 April 2020.

Namun, dia mengatakan kepada wartawan setelah mengumumkan panduan baru CDC: "Saya hanya tidak ingin melakukannya sendiri."

"Duduk di Oval Office (red: Kantor Presiden di Gedung Putih)... entah bagaimana aku tidak bisa membayangkannya."

Orang Amerika sekarang disarankan untuk menggunakan kain bersih atau kain untuk menutupi wajah mereka di depan umum.

Para pejabat telah menekankan bahwa masker medis masih kurang pasokannya, dan harus diserahkan kepada petugas kesehatan.

Anjuran ini muncul ketika jumlah kasus Virus Corona di seluruh dunia meningkat lebih dari satu juta.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Apa Lagi yang Dikatakan Donald Trump?

Trump mengumumkan pedoman CDC di briefing harian Virus Corona di Gedung Putih, tetapi berulang kali menekankan bahwa anjuran itu bersifat "sukarela".

"Kamu tidak harus melakukannya," katanya. "Aku memilih untuk tidak melakukannya, tetapi beberapa orang mungkin ingin melakukannya dan tidak apa-apa. Ini mungkin baik. Mungkin akan."

Ditanya mengapa, dia berkata: "Saya hanya tidak ingin melakukan itu, entah bagaimana duduk di Oval Office di belakang meja tegas yang indah dan hebat."

"Saya pikir mengenakan masker saat saya menyapa presiden, perdana menteri, diktator, raja, ratu, entah bagaimana saya tidak bisa membayangkannya. Saya hanya tidak (ingin). Mungkin saya akan berubah pikiran."

Presiden menekankan kembali pada kesiapan penyakit AS, paket stimulus pemerintah federal, dan apakah pandemi akan mengganggu pemilihan presiden 2020 pada 3 November.

Trump menegaskan bahwa tanggapan pemerintahnya telah menyelamatkan banyak nyawa, dan bahwa pemilihan tidak akan ditunda.

3 dari 3 halaman

Apa Imbauan Terbaru Soal Penggunaan Masker di AS?

Virus Corona Baru terkandung dalam butiran udara (droplet) dari orang-orang yang batuk atau bersin, tetapi ada beberapa perselisihan tentang seberapa jauh orang harus menjauhkan diri dari satu sama lain, dan apakah masker berguna ketika digunakan oleh masyarakat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan bahwa masker wajah biasa hanya efektif jika dikombinasikan dengan mencuci tangan dan menjaga jarak sosial, dan sejauh ini tidak merekomendasikan penggunaan masker wajah secara umum untuk orang sehat.

Namun, semakin banyak ahli kesehatan sekarang mengatakan ada manfaatnya. Mereka berpendapat bahwa penggunaan masker di tempat umum dapat membantu mencegah terinfeksi daripasien tanpa gejala --orang yang telah terinfeksi COVID-19 tetapi tidak sadar dan tidak menunjukkan gejala apa pun.

Masker juga dapat membantu menurunkan risiko orang yang tertular virus melalui tetesan dari bersin atau batuk orang lain --dan orang-orang dapat diajari bagaimana memakai masker dan melepasnya dengan benar, kata mereka.

Berbicara pada briefing hari Jumat, Surgeon General Jerome Adams mengakui bahwa pedoman AS telah berubah, berdasarkan pada meningkatnya kesadaran bahwa Virus Corona Baru dapat ditularkan oleh orang tanpa gejala "batuk atau bersin."

Pejabat lokal di New York City dan Los Angeles telah mendesak warga untuk menutupi wajah mereka ketika berada di luar dan di dekat orang lain.

Dan pada Kamis 2 April, para pejabat di Laredo, Texas, mengeluarkan peraturan darurat yang berarti penduduk akan menghadapi denda US$ 1.000 (£ 815) jika mereka tidak menutupi hidung dan mulut mereka saat berada di luar.

Namun, ada juga ketidaksepakatan di antara para ahli tentang manfaat menggunakan masker kain. Penasihat Eropa mengatakan masker kain yang dapat digunakan kembali tidak direkomendasikan dan bahkan dapat meningkatkan kemungkinan infeksi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.