Sukses

Untuk Pertama Kali, Jumlah Kematian di Inggris Akibat COVID-19 Melebihi 500 dalam Sehari

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan bahwa Virus Corona COVID-19 ini merupakan ancaman dan akan lebih buruk sebelum menjadi lebih baik.

Liputan6.com, London - Otoritas Inggris melaporkan adanya 563 kematian akibat Virus Corona pada Rabu, 1 April 2020. Ini merupakan kali pertama bagi Inggris di mana jumlah kematian lebih dari 500 orang per hari.

Dengan angka ini, total kematian warga Inggris akibat COVID-19 mencapai 2.352 orang, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (2/4/2020).

"Sebanyak 29.474 orang kini dinyatakan positif, meningkat 4.324 dari hari sebelumnya," tulis Kementerian Kesehatan Inggris lewat akun Twitter-nya.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson--yang beberapa waktu lalu dinyatakan positif COVID-19--mengatakan bahwa Virus Corona jenis baru ini merupakan ancaman dan akan lebih buruk sebelum menjadi lebih baik.

Corona COVID-19 juga tak pandang bulu. Virus ini juga menyerang keluarga kerajaan, yaitu Pangeran Charles, yang baru-baru ini menjalani masa isolasi.

Pada hari Rabu, ia merilis pesan video yang memuji "Layanan Kesehatan Nasional" yang dikelola pemerintah Inggris.

Boris Johnson dapat dikatakan sebagai pemimpin negara besar pertama yang positif mengidap virus ini.

Kabar ini diumumkan PM Johnson di Twitter resminya. Politikus Partai Konservatif itu mengaku keadaannya masih sehat.

"Selama 24 jam terakhir saya merasakan gejala-gejala ringan dan mendapat hasil tes positif Virus Corona. Saya sekarang mengisolasi diri sendiri, tetapi saya akan terus memimpin respons pemerintah lewat konferensi video untuk melawan virus ini," ujar PM Johnson, Jumat (27/3/2020).

"Bersama-sama kita akan mengalahkan ini," lanjutnya.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemimpin Negara Dunia Tes COVID-19

Boris Johnson juga masih bisa berbicara via video. Di Twitter, ia meminta agar masyarakat bisa patuh terhadap kebijakan pemerintah terkait Virus Corona agar situasi epidemi bisa cepat dilalui.

Salah satu kebijakan yang dia minta agar masyarakat bekerja dari rumah. Inggris pun sudah melakukan lockdown dan beberapa bisnis yang tidak esensial diminta tutup dalam tiga minggu.

"Kita akan melewati ini dan tentunya dengan menerapkan tindakan-tindakan itu. Dan semakin efektif semua orang mematuhi kebijakan-kebijakan itu, makin cepat negara kita akan melewati epidemi ini," ujar Boris.

Sebelumnya ada beberapa pemimpin dunia yang sudah melakukan tes Virus Corona, yakni Presiden Donald Trump, Kanselir Angela Merkel, dan Presiden Joko Widodo. Mereka dilaporkan negatif.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.