Sukses

Israel Mulai Uji Coba Prototipe Vaksin Corona COVID-19 pada Tikus

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan Institut Penelitian Biologi Israel (IIBR) mencari vaksin dari Virus Corona baru.

Liputan6.com, Tel Aviv - Israel telah mulai menguji coba prototipe vaksin Corona COVID-19 pada hewan pengerat di laboratorium pertahanan bio-kimia pada Selasa 31 Maret 2020.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (1/4/2020) Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan Institut Penelitian Biologi Israel (IIBR), di pedesaan Ness Ziona, untuk bergabung dalam perang melawan pandemi Virus Corona pada 1 Februari lalu.

Ia mendorong pelonggaran kerahasiaannya karena bekerja sama dengan ilmuwan sipil dan perusahaan swasta.

Dalam sebuah pernyataan, kantor Netanyahu mengatakan direktur IIBR Shmuel Shapira telah memberitahunya tentang "kemajuan signifikan" dalam merancang prototipe vaksin yang tengah dikembangkan.

Kini, lembaga itu sedang menyiapkan model untuk memulai uji coba vaksin pada hewan pengerat yaitu tikus.

IIBR secara luas dianggap telah bekerja pada proyek senjata biologi dan kimia. Namun, Israel tidak membenarkan atau menyangkal hal ini.

Dalam komentarnya kepada publik, kepala petugas inovasi IIBR Eran Zahavy mengatakan pekan lalu bahwa institut telah mengalihkan seluruh fokusnya ke Virus Corona jenis baru.

IIBR menyatakan ada tiga kelompok yang berusaha mengembangkan vaksin terhadap penyakit COVID-19. Sementara yang lainnya meneliti perawatan potensial.

"Kami berusaha semaksimal mungkin untuk berkolaborasi dan menggabungkan ide-ide lain dari sejumlah pihak," katanya pada konferensi online berbahasa Inggris pekan lalu yang diselenggarakan oleh Jerusalem Venture Partners.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kasus COVID-19 di Israel

Israel telah melaporkan 4.473 kasus COVID-19 dan 17 kematian. Setelah memperketat pembatasan pada gerakan publik, Netanyahu mempertimbangkan untuk mengunci sejumlah bagian-bagian di negara itu.

Baik Netanyahu dan kepala militer Israel, Letnan Jenderal Aviv Kohavi, sempat pergi ke wilayah isolasi tersebut.

Netanyahu dinyatakan negatif. Sementara hasil tes untuk Kohavi sedang menunggu.

IIBR juga terlibat dalam pengumpulan plasma dari orang-orang yang telah pulih dari infeksi virus corona baru, dengan harapan hal ini dapat membantu penelitian.

Menteri Pertahanan Israel Naftali Bennett mengatakan IIBR mengambil sampel beberapa kit pengujian COVID-19 yang ditawarkan sebelum negara itu memerintahkannya secara massal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.