Sukses

Status Darurat Nasional Akibat Virus Corona COVID-19 di Spanyol Bakal Diperpanjang

Pemerintah Spanyol akan memperpanjang status darurat nasionalnya terkait Virus Corona COVID-19.

Liputan6.com, Madrid - Perdana Menteri Spanyol mengatakan pada Minggu 22 Maret 2020 bahwa ia akan meminta parlemen untuk memperpanjang keadaan darurat sampai 11 April. Langkah itu dilakukan untuk mencoba menghentikan penyebaran Virus Corona COVID-19, setelah negara itu mencatat 394 kematian baru akibat penyakit tersebut.

Keadaan darurat nasional 15 hari pertama kali diumumkan pada 14 Maret, melarang orang di negara berpenduduk sekitar 46 juta orang meninggalkan rumah. Kecuali untuk acara-acara penting seperti membeli makanan atau mencari perawatan medis.

Seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (23/3/2020), Pedro Sanchez mengatakan kabinetnya pada hari Selasa akan menyetujui permintaan untuk memperpanjang keadaan darurat selama 15 hari, menambahkan dia yakin bahwa majelis akan menyetujui itu.

"Saya tahu ini adalah tindakan drastis ... tetapi para ahli sepakat bahwa itu adalah tindakan yang efektif dalam perang melawan Virus Corona," katanya dalam konferensi pers setelah mengadakan pembicaraan melalui konferensi video dengan para kepala pemerintah daerah Spanyol.

"Kami berharap bahwa dengan ukuran ini, yang begitu drastis, begitu dramatis, begitu keras, yang tanpa keraguan memiliki konsekuensi pada keluarga kami, kami dapat membengkokkan (pertumbuhan) pembatasan Virus Corona."

Pengumuman itu muncul setelah Spanyol melaporkan 394 kematian baru yang disebabkan oleh pandemi, meningkatkan menjadi 1.720 korban tewas resmi di negara yang paling terpukul di Eropa setelah Italia, kenaikan 30 persen dari hari sebelumnya.

Jumlah kasus penyakit yang dikonfirmasi meningkat sebesar 3.646, atau 14,6 persen, menjadi 28.572, dengan Sanchez memperingatkan wabah akan terus berkembang dalam beberapa hari mendatang.

"Kami belum menerima dampak dari gelombang terkuat, yang paling merusak, yang akan menguji kemampuan material dan moral kami hingga batasnya, serta semangat kami sebagai masyarakat," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi Sabtu malam.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kekurangan Peralatan

Peningkatan infeksi membawa sistem perawatan kesehatan Spanyol ke jurang kehancuran, terutama di wilayah Madrid dan Barcelona yang merupakan setengah dari semua infeksi COVID-19.

"Akan ada tekanan dan masalah di beberapa tempat. Tekanan pada sistem akan tinggi," kata koordinator kedaruratan kementerian kesehatan, Fernando Simon.

"Keruntuhan yang sedang dibicarakan ini bisa terjadi di beberapa tempat tetapi tidak akan digeneralisasi."

Petugas kesehatan selama berhari-hari mengeluh bahwa mereka kekurangan peralatan, seperti masker.

Pandemi tersebut merenggut nyawa pertama seorang pekerja perawatan kesehatan di Spanyol minggu lalu, yaitu seorang perawat berusia 52 tahun di Negara Basque bagian utara.

Dokter, perawat, dan petugas layanan kesehatan lainnya menyumbang lebih dari 10 persen dari semua kasus Virus Corona yang dikonfirmasi, kata Simon.

"Ini adalah masalah signifikan bagi sistem perawatan kesehatan kita," katanya dalam konferensi pers.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.