Sukses

Gubernur New York Perintahkan Lockdown Akibat Corona COVID-19

Gubernur New York memerintahkan lockdown. Perusahaan yang masih beroperasi akan kena denda.

Liputan6.com, New York - Gubernur New York, Andrew Cuomo, resmi memerintahkan lockdown di daerahnya. Semua bisnis-bisnis lokal yang tidak esensial diminta tutup sementara bila tak ingin kena denda.

Kebijakan ini dimulai pada Minggu, 22 Maret 2020, pada pukul 20.00. Aparat keamanan juga sudah disiapkan untuk menjaga ketertiban.

Kasus Virus Corona (COVID-19) di New York telah mencapai lebih dari lima ribu orang, dan 242 orang meninggal dunia. Tak pelak ini berdampak pada New York City yang merupakan sentra keuangan dan seni di Amerika Serikat.

"Saya ingin mengatakan ke rakyat New York (bahwa) saya melakukan segalanya yang kami mampu," ujar Gubernur Cuomo seperti dikutip New York Post, Sabtu (21/3/2020). "Dan jika segala yang kami lakukan menyelamatkan satu nyata, saya akan senang," ucapnya.

Efek lockdown di New York berupa perintah agar pegawai pemerintah dan pegawai swasta yang tidak esensial agar bekerja dari rumah saja. Kegiatan luar ruangan, seperti olahraga tim, juga dilarang.

Bisnis-bisnis yang tidak esensial wajib ditutup. Apabila bisnis itu tetap buka atau menyuruh pegawai bekerja saat lockdown, maka akan kena denda dari pemerintah.

Ada bisnis yang masih harus buka, yakni tempat belanja, toko obat, tempat laundry, dan pom bensin. Restoran yang memberi layanan take-out dan delivery masih boleh buka.

Layanan transportasi seperti subway masih boleh buka.

Gubernur Cuomo berjanji tetap menjaga hak para masyarakatnya, namun mereka harus ingat bahwa situasi sudah serius. Sebelumnya, negara bagian California turut menerapkan lockdown akibat COVID-19.

Presiden AS Donald Trump mendukung langkah lockdown yang diambil dua negara bagian itu.

"Mereka mengambi langkah yang tegas dan saya mendukung mereka," ujar Trump di Gedung Putih.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

California Sudah Lockdown

Pemerintah California secara resmi menerapkan lockdown akibat Virus Corona COVID-19 (COVID-19) Masyarakat diperintahkan tetap di rumah kecuali ada keperluan esensial, alhasil hampir 39,9 juta orang penduduk California terdampak. 

Aturan ini ditetapkan pada Kamis, 19 Maret 2020, waktu setempat. Namun, pegawai yang bekerja di tempat-tempat seperti supermarket, toko obat, pom bensin, layanan laundry, kepolisian, dan bank masih boleh bekerja.  

Tujuan lockdown ini adalah menurunkan kurva penularan Virus Corona COVID-19. California adalah salah satu daerah yang terdampak paling parah di Amerika Serikat dengan lebih dari seribu pasien.

"CA (California) mengeluarkan perintah wajib satu negara bagian agar tetap di rumah. Mereka yang bekerja di sektor-sektor kritis harus tetap bekerja. Tempat belanja, toko obat, bank, dan sektor lainnya akan tetap buka," ujar Gubernur Newsom via Twitter. 

Berdasarkan perintah resmi di situs pemerintah, masyarakat boleh keluar rumah jika melakukan kegiatan penting, seperti membeli makanan dan obat. Bila keluar rumah, mereka harus melakukan social distancing.

"Masyarakat California harus memiliki akses ke hal-hal pokok seperti makanan, obat, dan layanan kesehatan. Ketika masyarakat meninggalkan rumah atau tempat tinggal mereka untuk mendapatkan atau melaksanakan kegiatan di atas, atau memfasilitasi aktivitas-aktivitas penting tersebut, mereka harus menerapkan social distancing sepanjang waktu," jelas pemerintah California pada situs resminya. 

Tempat-tempat yang wajib tutup di California adalah restoran, bioskop, tempat hiburan, gym, dan acara-acara publik dibatalkan.  

Pemerintah California tidak menjelaskan kapan lockdown ini akan berhenti. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.