Sukses

Corona COVID-19 Meluas, Selandia Baru Naikkan Peringatan Travel dan Tutup Perbatasan

Pemerintah Selandia Baru pada Kamis, 19 Maret 2020 menaikkan peringatan travel ke ‘jangan bepergian’ di tengah pandemi Virus Corona COVID-19.

Liputan6.com, Wellington- Pemerintah Selandia Baru telah mengumumkan peringatan perjalanan terbaru untuk warganya agar "tidak bepergian" ke luar negeri karena risiko yang ditimbulkan dari pendemi Virus Corona COVID-19.

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Winston Peters mengatakan, "Kami meningkatkan peringatan perjalanan kami ke tingkat tertinggi yaitu "jangan bepergian."

"Ini adalah pertama kalinya Pemerintah Selandia Baru memperingatkan warga agar tidak bepergian ke mana pun di luar negeri," kata Menlu Winston Peters.

Menlu Winston Peters juga menambahkan bahwa pemberlakuan ini mencerminkan keseriusan pada situasi yang dihadapi dengan COVID-19, seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (19/3/2020).

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tutup Perbatasan

Selandia Baru menutup perbatasannya untuk semua orang kecuali warga negara dan penduduk tetap dalam upaya untuk menghentikan pertumbuhan Virus Corona. Larangan itu juga diberlakukan bagi pesawat yang akan terbang setelah pukul 11.59 malam pada Kamis (19/3/2020).

Pasangan dan anak-anak dari warga negara atau penduduk tetap dibebaskan dari larangan tersebut, seperti juga beberapa pekerja kesehatan dan kemanusiaan, serta pekerja di beberapa industri utama.

Perdana Menteri Jacinda Ardern mengakui ini adalah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Selandia Baru.

"Aku tidak mau mengambil risiko di sini, dan itu sebabnya kita membuat keputusan ini malam ini."

Ardern mengatakan, dia tidak senang dengan jumlah informasi yang diberikan kepada wisatawan ketika mereka tiba di Selandia Baru dan tidak bisa mentolerir risiko di sana.

Dia telah membahas langkah tersebut dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison tetapi tidak tahu tentang seruannya yang sama untuk Australia sebelum membuatnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.