Sukses

Doakan Virus Corona Berakhir, Paus Fransiskus Lakukan Perjalanan Ziarah di Roma

Paus Fransiskus terlihat sedang berjalan di jalanan Vatikan yang kini kosong, ternyata ia sedang melakukan ziarah doa supaya pandemi Virus Corona bisa berakhir.

Liputan6.com, Vatikan - Paus Fransiskus telah melakukan ziarah dengan berjalan singkat di kota Roma pada Minggu 16 Maret. Ia berdoa untuk mengakhiri pandemi Virus Corona selama kunjungan mendadaknya ke Basilika St. Mary Major dan sebuah salib yang melintasi Roma selama wabah abad ke-16.

Menurut Vatikan, Paus pergi ke Basilika untuk mengunjungi ikon Salus Populi Romani, Mary Protection of the Roman People, untuk memohon doanya terhadap pandemi Virus Corona yang kini mempengaruhi tak hanya Italia, namun juga seluruh dunia.

Melansir Catholic News Agency, Senin (16/3/2020), seorang imam dari Vikariat (otoritas Gereja Katolik) Roma, Frater Elio Lops, mengatakan bahwa Paus Fransiskus ditemani oleh Uskup Agung Basilika, Kardinal Stanislaw Rylko selama kunjungannya ke sana. 

Lops, yang hadir, mengatakan bahwa paus berdoa diam-diam di depan ikon tersebut selama sekitar 20 menit dan juga berhenti sebentar di sebuah kapel salib.

Dari Basilika, paus berjalan sekitar hampir satu kilometer dengan berjalan kaki ke Gereja San Marcello al Corso untuk berdoa di depan salib suci, yang dulunya pernah dibawa dalam prosesi melalui jalan-jalan Roma selama wabah tahun 1522.

Menurut rektor gereja, Fr. Enrico Casini, Paus juga berhenti untuk berdoa di depan patung St. Joseph.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Beri Dorongan Bagi Masyarakat

Paus Fransiskus "memohon penyembuhan bagi banyak orang sakit, mengingat banyak korban hari ini, dan meminta keluarga dan teman-teman mereka menemukan penghiburan," menurut sebuah pernyataan dari Vatikan.

Paus juga berdoa untuk para pekerja medis, dokter, perawat, dan mereka yang bekerja bagi masyarakat, sementara banyak juga yang kini berada di bawah karantina paksa maupun sukarela.

Dulunya, ikon Bizantium Salus Populi Romani juga pernah dibawa melalui Roma oleh Paus Gregory I pada tahun 593 untuk mengakhiri wabah yang dikenal sebagai Kematian Hitam.

Ikon tersebut kemudian telah dihormati oleh orang-orang Roma selama berabad-abad dan dianggap sebagai simbol kota dan orang-orangnya.

Menurut Lops, Paus Fransiskus ingin melakukan kunjungan untuk memberi dukungan bagi orang Italia selama kondisi karantina di seluruh negara.

"Itu semua mengejutkan," kata Lops, menambahkan bahwa Fransiskus ingin pergi ke Basilika St. Mary Major pada 13 Maret, untuk merayakan peringatan ketujuh masa kepausannya, tetapi karena kondisi yang tidak memungkinkan, ia mengatakan kepada Kardinal Rylko bahwa dia akan datang ke lain waktu yang tidak ditentukan.

Lops menegaskan bahwa aksu Paus kali ini sama sekali tidak memiliki intensi untuk melawan aturan pemerintah Italia, melainkan sebagai tanda dukungan dan dorongan bagi warga setempat. Lops juga menambahkan sebenarnya perjalanan ini berisiko baginya, mengingat usianya yang sudah memasuki masa lansia. 

"Meskipun Misa-Misa umum telah ditangguhkan di seluruh keuskupan, Basilika Kepausan St. Mary Major tetap terbuka untuk doa, pengakuan, dan persekutuan bagi umat Katolik yang mungkin memintanya," tambah Frater Lops. 

Dia mengatakan Vikariat (otoritas Gereja Katolik) tidak mendorong orang untuk melanggar keputusan pemerintah untuk tinggal di rumah, tetapi jika orang lewat saat keluar karena alasan yang diizinkan, seperti pergi ke apotek, mereka dapat mampir untuk melakukan doa pribadi atau menerima sakramen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.