Sukses

Wabah Virus Corona Picu Pabrik Miras Buat Hand Sanitizer, Gratis

Sekarang, pabrik-pabrik penyulingan minuman keras di AS sedang melangkah untuk membantu dan menggunakan alkohol mereka sendiri untuk membuat solusi sanitasi gratis.

Liputan6.com, Atlanta - Ketika orang-orang di sekitar Amerika Serikat bersiap untuk melakukan karantina sendiri di tengah pandemi infeksi virus corona, pembersih tangan telah lenyap disikart pembeli dari rak-rak supermarket dan apotek setempat.

Sekarang, pabrik-pabrik penyulingan minuman keras di AS sedang melangkah untuk membantu dan menggunakan alkohol mereka sendiri untuk membuat solusi sanitasi gratis.

Selain sabun dan air, para ahli kesehatan masyarakat mengatakan bahwa membersihkan tangan Anda dengan larutan berbasis alkohol 60% adalah salah satu cara terbaik untuk menghindari infeksi, yang menyebabkan konsumen membeli pembersih tangan dalam jumlah besar di tengah wabah virus corona. Beberapa bisnis membatasi jumlah pembersih yang dapat dibeli pelanggan per kunjungan, sementara yang lain menaikkan harga di toko dan online.

Meskipun mungkin untuk membuat pembersih tangan sendiri di rumah, bahan-bahan yang diperlukan pun terbukti sulit ditemukan dalam beberapa minggu terakhir.

Memanfaatkan momentum tersebut, beberapa pabrik penyulingan di AS datang dengan solusi cerdas untuk kekurangan kebutuhan akan hand sanitizer: menggunakan minuman keras untuk pembersih.

The Old Fourth Distillery, yang berbasis di Atlanta, menyediakan pembersih tangan gratis bagi siapa saja yang berhenti di fasilitasnya.

Tempat penyulingan itu mengatakan kepada CBS News bahwa lebih dari 600 orang mengunjungi fasilitas dengan botol kosong untuk diisi per Jumat 13 Maret 2020, yang kini menyebabkan kekurangan sementara produk tersebut di tengah wabah virus corona di AS.

"Karena laporan terakhir tentang kekurangan dan pasokan rendah di komunitas kami, kami telah memutuskan untuk memberikan pembersih tangan gratis kepada siapa saja yang membutuhkan," tulis penyulingan di Instagram, dikutip dari CBS News, Minggu (15/3/2020).

"Dibuat dengan gel lidah buaya dan etanol 95%. Ini bukan pengganti untuk mencuci tangan, tetapi dalam keadaan darurat itu akan berguna."

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pabrik Miras Lain...

Durham Distillery, yang berbasis di North Carolina, mengatakan dalam sebuah pernyataan pekan ini bahwa mereka berada dalam "posisi unik dalam memberikan bantuan kepada rekan-rekan kami."

Perusahaan mengumumkan akan menggunakan alkoholnya untuk membuat solusi sanitasi, yang rencananya akan disumbangkannya kepada bisnis lokal yang membutuhkan.

"Kami menyaring Conniption gin berbahan aktif etanol 95%. Dengan tersedianya etanol ini memungkinkan kami mengembangkan solusi sanitasi yang sangat efektif --70% etanol dan air suling," kata perusahaan itu.

"Pada konsentrasi ini, mikroba mati saat cairan disemprot dan diuapkan."

Shine Distillery & Grill yang berbasis di Portland, juga membuat "pembersih tangan" sendiri dan membagikannya kepada masyarakat secara gratis.

Perusahaan itu mengatakan ingin orang lain juga beramal kepada yang lain --membuat mereka menawarkan resepnya ke penyulingan lain.

Tempat penyulingan di sejumlah wilayah di AS memperhatikan gagasan yang cerdik ini --dan mereka meminta tidak lebih dari sumbangan jika memungkinkan. Moonrise Distillery di Georgia mengumumkan upayanya untuk membuat pembersih tangan pada Sabtu 14 Maret 2020, yang rencananya akan diberikan kepada penduduk setempat yang membutuhkan.

"Kami adalah komunitas yang peduli dan kami ingin melakukan bagian kami untuk menjaga kehangatan itu di sekitar, tetapi dengan cara yang seaman mungkin," tulis perusahaan penyulingan di Facebook.

"Kami akan terus membuat sanitizer selama diperlukan dan kami bisa mendapatkan bahannya."

Sementara hampir setengah dari sekitar 147.000 orang yang telah mengidap COVID-19 di seluruh dunia telah pulih, jumlah korban jiwa manusia sangat tinggi. Lebih dari 5.500 orang telah tewas, termasuk setidaknya 47 orang di AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.