Sukses

Kematian Pertama Akibat Virus Corona COVID-19 di Irlandia, Fasilitas Publik Ditutup

Sekolah, perguruan tinggi dan fasilitas publik lainnya di Republik Irlandia akan ditutup akibat wabah Virus Corona COVID-19.

Liputan6.com, Dublin - Taoiseach (Perdana Menteri Irlandia) Leo Varadkar mengumumkan sejumlah langkah pembatasan demi mencegah Virus Corona COVID-19 menyebar lebih luas. Sekolah, perguruan tinggi dan fasilitas publik lainnya di negeri itu akan ditutup untuk sementara waktu.

Aturan itu akan mulai berlaku pada Kamis 12 Maret dari pukul 18.00 hingga 29 Maret.

Mengutip BBC, Kamis (12/3/2020), PM Leo Varadkar mengatakan pertemuan massa dalam ruangan lebih dari 100 orang dan pertemuan luar ruangan lebih dari 500 orang harus dibatalkan. Dia menambahkan bahwa dimungkinkan untuk bekerja jarak jauh.

Kematian pertama terkait Virus Corona telah tercatat di Irlandia. Seorang wanita sepuh meninggal di rumah sakit Dublin pada hari Rabu.

PM Varadkar mengatakan sekolah, perguruan tinggi dan fasilitas penitipan anak akan ditutup mulai Jumat 13 Maret. Publik dan bisnis perlu mengambil pendekatan yang masuk akal, seraya menambahkan bahwa kabinet Irlandia akan bertemu kemudian dan bahwa Irlandia Utara dan Great Britain akan diberi pengarahan.

"Saya tahu bahwa beberapa di antaranya datang sebagai kejutan nyata dan itu akan melibatkan perubahan besar dalam cara kita menjalani hidup. Saya tahu saya meminta orang untuk membuat pengorbanan besar, tetapi kami melakukannya untuk satu sama lain," kata PM Varadkar.

"Ekonomi kita akan menderita tetapi akan bangkit kembali. Waktu yang hilang di sekolah atau perguruan tinggi akan pulih dan pada waktunya hidup kita akan kembali normal."

"Irlandia adalah negara yang hebat, kami orang-orang hebat, kami pernah mengalami kesulitan dan perjuangan sebelumnya, kami telah mengatasi banyak cobaan di masa lalu."

Dalam kesempatan tersebut, PM Varadkar mengatakan toko-toko harus tetap buka dan transportasi umum akan terus beroperasi selama pembatasan akibat Virus Corona COVID-19. Dia mengatakan pemerintah akan menerapkan semua sumber daya, yang "substansial tetapi tidak terbatas", untuk mengatasi masalah ini.

Per Kamis 12 Maret, jumlah kasus Virus Corona COVID-19 di Irlandia berjumlah 42.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Aksi yang Perlu Dilakukan

Kemudian, Tánaiste (wakil perdana menteri Irlandia) Simon Coveney mengatakan langkah penutupan itu "akan mengganggu aktivitas sehari-hari.

"Tindakan yang kami umumkan hari ini benar-benar perlu dan dibenarkan. Kami meminta orang untuk terus bekerja. Mereka yang pergi ke tempat kerja harus membatasi kontak, khususnya pertemuan tatap muka," ucap Simon Coveney .

"Kita perlu merespons dengan tenang, dengan persatuan, dengan disiplin dan tekad. Ini adalah langkah yang tepat pada waktu yang tepat berdasarkan saran kesehatan masyarakat terbaik," imbuh Simon Coveney.

Menteri Kesehatan Irlandia Simon Harris mengatakan semua museum, galeri, dan lokasi wisata juga akan ditutup. Dia mendesak orang tua khususnya untuk mengurangi kontak sosial mereka di luar rumah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.