Sukses

AS Berkomitmen Kuat Atas Kemajuan Perempuan di Berbagai Bidang

Michael Pompeo menekankan pesan keterlibatan perempuan dalam proses pembuatan keputusan. Baik itu dalam urusan perdamaian dan keamanan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Michael Pompeo menyampaikan pesan kesetaraan bagi para perempuan di seluruh dunia. Hal ini ia sampaikan dalam memperingati Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret 2020 lalu.

"Pada Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret ini, kita bergabung dengan negara-negara di seluruh dunia yang mendorong hak, kemajuan, dan kesetaraan bagi perempuan," ujar Pompeo.

"Dengan bekerja bersama, kita menemukan cara-cara baru untuk memastikan bahwa perempuan dan anak-anak memiliki akses yang sama ke berbagai peluang dan hidup bebas dari kekerasan akibat gender," tambahnya.

Michael Pompeo juga menekankan pesan keterlibatan perempuan dalam proses pembuatan keputusan. Baik itu dalam urusan perdamaian dan keamanan.

"Peningkatan keterlibatan perempuan dalam proses pembuatan keputusan terkait perdamaian dan keamanan, atau penerapan Inisiatif Pembangunan dan Kesejahteraan Global Perempuan (Women’s Global Development and Prosperity Initiative)".

"Amerika Serikat senantiasa berkomitmen kuat terhadap kemajuan perempuan dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial."

Meski demikian, Michael Pompeo juga mengakui bahwa masih ada halangan dan tantangan yang dihadapi oleh banyak wanita.

"Sayangnya, di banyak tempat, perempuan masih dihadapkan pada tantangan-tantangan yang menghalangi mereka untuk mewujudkan hak universal mereka."

Pekan ini, Amerika Serikat mengakui 12 perempuan dengan keberanian luar biasa, yang merupakan simbol dari begitu banyak orang yang bekerja untuk memastikan bahwa perempuan dapat berkontribusi penuh kepada masyarakat untuk perbaikan komunitas mereka dan generasi yang akan datang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alasan 8 Maret Diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional

Mulanya, Hari Perempuan Internasional pertama terjadi pada 19 Maret 1911.

Acara perdananya, yang meliputi aksi unjuk rasa dan pertemuan yang diselenggarakan, merupakan keberhasilan besar di negara-negara seperti Austria, Denmark, Jerman dan Swiss.

Tanggal 19 Maret dipilih karena memperingati hari ketika raja Prusia berjanji untuk memberikan suara bagi para wanita pada tahun 1848. Janji itu memberi harapan akan kesetaraan, tetapi itu adalah janji yang gagal ia pertahankan. Tanggal Hari Perempuan Internasional pun kemudian dipindahkan ke 8 Maret 1913.

PBB menarik perhatian global terhadap keprihatinan perempuan pada tahun 1975 dengan menyerukan Tahun Perempuan Internasional. PBB juga mengadakan konferensi pertama tentang wanita di Mexico City tahun itu.

Majelis Umum PBB kemudian mengundang negara-negara anggota untuk menyatakan 8 Maret sebagai Hari PBB untuk Hak-Hak Perempuan dan Perdamaian Internasional pada tahun 1977.

Hari itu bertujuan membantu negara-negara di seluruh dunia menghapus diskriminasi terhadap perempuan. Ini juga difokuskan untuk membantu perempuan mendapatkan partisipasi penuh dan setara dalam pembangunan global. Sebaliknya, Hari Laki-Laki Internasional juga dirayakan pada tanggal 19 November setiap tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.