Sukses

3 Anggota Senior Kerajaan Arab Saudi Ditahan, Gagal Mengkudeta Putra Mahkota?

Tiga anggota senior keluarga kerajaan Arab Saudi, termasuk saudara raja, telah ditangkap karena alasan yang tidak dapat dijelaskan, menurut laporan media AS.

Liputan6.com, Riyadh - Tiga anggota senior keluarga kerajaan Arab Saudi, termasuk saudara raja, telah ditangkap karena alasan yang tidak dapat dijelaskan, menurut laporan media AS.

Dua dari pria itu termasuk di antara tokoh kerajaan yang paling berpengaruh.

Penahanan dikaitkan dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), demikian seperti dilansir BBC, Sabtu (7/3/2020).

Mohammed bin Salman dianggap sebagai penguasa kerajaan secara de facto, setelah ia dinobatkan sebagai putra mahkota oleh ayahnya pada tahun 2016.

Penahanan terjadi pada Jumat 6 Maret 2020 pagi waktu setempat, lapor the New York Times dan the Wall Street Journal. Sementara itu, media Israel the Times of Israel menyebut adanya plot kudeta yang gagal sebelum penahanan itu terjadi.

"Pengadilan kerajaan Saudi menuduh dua (dari tiga) orang --di mana salah satunya pernah menjadi penerus takhta-- 'merencanakan kudeta untuk menggulingkan raja dan putra mahkota' dan dapat menghadapi hukuman penjara seumur hidup atau eksekusi," kata The Times of Israel, mengutip the Wall Street Journal.

Belum ada konfirmasi resmi dari pihak Arab Saudi terkait laporan tersebut.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Siapa yang Ditahan?

Tiga orang yang dilaporkan telah ditangkap adalah Pangeran Ahmed bin Abdulaziz (adik Raja Salman), mantan putra mahkota Mohammed bin Nayef, dan Pangeran Nawaf bin Nayef (sepupu Raja).

Mohammed bin Nayef adalah menteri dalam negeri sampai perannya dihapus dan ditempatkan di dalam tahanan rumah oleh Pangeran MBS pada 2017.

Para penjaga tiba di rumah para bangsawan mengenakan topeng dan berpakaian hitam, dan menggeledah rumah mereka, kata Wall Street Journal.

Jika dikonfirmasi, ini akan menjadi langkah signifikan oleh Pangeran Mahkota Mahkota yang berkuasa di Arab Saudi Mohammed bin Salman untuk mengonsolidasikan posisinya. Pangeran Ahmed bin Abdulaziz adalah salah satu putra terakhir pendiri negara itu, Raja Abdulaziz, dan secara luas dihormati di antara anggota keluarga penguasa yang lebih tua.

Pangeran senior lainnya, Mohammed bin Nayef, merupakan orang pertama dalam garis suksesi raja. Namun, ia disingkirkan secara tiba-tiba tiga tahun lalu.

Sebelum itu, sebagai menteri dalam negeri, ia dikreditkan dengan mengalahkan pemberontakan al-Qaeda yang mencengkeram Arab Saudi pada tahun 2000-an.

Belum ada konfirmasi resmi langsung atau penolakan terhadap cerita yang diterbitkan di media AS, tetapi urusan istana di Arab Saudi sering kali diselimuti kerahasiaan.

Pada 2017 puluhan tokoh kerajaan Saudi, menteri dan pengusaha dikurung di hotel Ritz-Carlton di Riyadh setelah putra mahkota memerintahkan penangkapan mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.