Sukses

Cegah Virus Corona Meluas, Arab Saudi Larang Warganya Umrah

Kementerian Dalam Negeri Saudi memberlakukan larangan sementara pada jemaah umrah dari negeri kerajaan itu terkait wabah Virus Corona.

Liputan6.com, Riyadh - Arab Saudi memberlakukan larangan sementara pada warga asli dan pendatang untuk umrah di Makkah. Langkah itu dilakuan untuk mencegah penyebaran Virus Corona COVID-19, menurut kantor berita pemerintah Saudi Press Agency (SPA).

Di bawah larangan sementara itu, seperti dikutip dari Arab News, Rabu (4/3/2020), warga negara Saudi dan pendatang yang tinggal di negara kerajaan dan ingin umrah tak akan diizinkan masuk ke situs-situs suci Islam.

Sementara itu, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah mengumumkan bahwa pihaknya berupaya membantu para jemaah asing yang masih di negara kerajaan untuk kembali ke negara mereka.

Pekan lalu, Arab Saudi menutup situs tersuci dalam Islam untuk jemaah umrah dari seluruh dunia demi mencegah penyebaran lebih luas Virus Corona. Termasuk kunjungan ke Mekah dan Madinah, dari negara di mana virus telah ditemukan.

Umrah, yang dapat dilakukan setiap saat sepanjang tahun, membawa 7,5 juta orang masuk ke wilayah Arab Saudi pada tahun 2019, menurut angka resmi. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kasus Virus Corona Pertama Dikonfirmasi di Arab Saudi

Kementerian Kesehatan Arab Saudi telah mengumukan pada Senin 2 Maret 2020 bahwa pihaknya telah menemukan adanya kasus Virus Corona pertama pada seorang warga negara Saudi yang kembali dari Iran melalui Bahrain. 

Kementerian mengatakan di akun Twitter resminya bahwa individu itu, yang kini menjalani karantina di rumah sakit, belum mengungkapkan kunjungannya ke Iran ketika memasuki Arab Saudi.

Melansir Channel News Asia, Selasa (3/3/2020), Badan Pers Saudi, mengutip Kementerian Kesehatan, mengatakan orang yang telah berinteraksi dengan pria yang terinfeksi telah diisolasi dan sedang diuji.

Kementerian Kesehatan mengatakan pada hari Minggu bahwa pihaknya telah menyiapkan 25 rumah sakit untuk menangani infeksi virus corona, dengan 2.200 tempat tidur yang didedikasikan untuk kasus karantina.

Di negara tetangga, Bahrain, kementerian kesehatan mengatakan pada hari Senin dua orang lagi didiagnosis terinfeksi virus corona, seorang wanita Bahrain dan seorang pria Saudi, yang keduanya mengatakan mengambil penerbangan tidak langsung dari Iran ke Bahrain dan diisolasi pada saat kedatangan dan diuji. Ini membuat total kasus yang tercatat di Bahrain menjadi 49.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini