Sukses

Benjamin Netanyahu Klaim Menang Lagi di Pemilu Israel

Benjamin Netanyahu mengklaim kemenangannya, ia mempertahankan posisi dalam pemilu Israel.

Liputan6.com, Yerusalem - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan kemenangannya pada Selasa 3 Maret 2020, dalam pemilihan ketiga di Israel yang diadakan dalam waktu kurang dari setahun.

Kemenangan untuk Netanyahu, setelah pemungutan suara yang tidak meyakinkan pada bulan April dan September, akan menjadi saksi bagi ketahanan politik pemimpin terlama Israel. Netanyahu telah berjuang dalam kampanye terbaru di bawah bayang-bayang persidangan korupsi yang akan ia hadapi. Demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (3/3/2020). 

Kemenangannya juga akan membuka jalan bagi sayap kanan Netanyahu untuk memenuhi janjinya untuk mengatasi permasalahan pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki, dan Lembah Yordan di kawasan itu, di bawah rencana perdamaian yang disampaikan oleh Presiden AS Donald Trump.

Tiga saluran TV utama Israel memproyeksikan dalam jajak pendapat, bahwa sayap kanan dan partai-partai yang berpikiran sama akan mendapat 60 dari 120 kursi parlemen, hanya satu kekurangan mayoritas, dalam pemungutan suara. 

Selama kampanye sengit yang lebih fokus pada karakter daripada pada kebijakan, partai-partai sayap kanan dan agama berjanji untuk bergabung dengan pemerintah koalisi yang dipimpin oleh Likud. Tetapi jika proyeksi 60 kursi itu benar, setelah hasil aktual pada hari Selasa, Netanyahu masih harus meminta sekutu lain dalam negosiasi koalisi.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pidato Kemenangan

Seorang juru bicara Likud mengatakan perdana menteri akan menyampaikan pidato kemenangan larut malam di markas pemilihan partai di Tel Aviv.

Menjelang pidatonya, Netanyahu menulis di Twitter: "Kami menang berkat kepercayaan kami pada jalan kami dan terima kasih kepada orang-orang Israel."

Penantang utama Netanyahu, mantan kepala angkatan bersenjata Benny Gantz dari partai sentris Blue and White, mengakui kekalahan dalam posisinya sendiri di Twitter. Ia mengatakan kepada para pendukung bahwa ia akan "terus berjuang untuk jalan yang benar, untuk Anda."

Hasil jajak pendapat menunjukkan Likud mengambil antara 36 dan 37 kursi parlemen menjadi 32 atau 33 untuk Blue and White, sebuah celah yang akan membuat jauh lebih sulit bagi Gantz untuk menemukan jalan menyusun koalisi pemerintahan.

Dalam pemilihan sebelumnya, pada bulan September, Blue and White beringsut melewati Likud, mengambil 33 kursi ke 32 saingannya, tetapi Gantz, seperti Netanyahu, tidak dapat mengumpulkan koalisi yang berkuasa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.