Sukses

Donald Trump Tunjuk Pakar AIDS untuk Lawan Virus Corona

Pakar AIDS AS, Deborah Birx, terpilih menjadi koordinator perlawanan Virus Corona.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Donald Trump menunjuk pakar AIDS Deborah Birx sebagia koordinator melawan Virus Corona (COVID-19). Birx merupakan duta besar kesehatan AS yang memulai karier di Kementerian Pertahanan.

Dilaporkan VOA Indonesia, Sabtu (29/2/2020), penunjukan Birx dilakukan oleh Wakil Presiden Mike Pence. Posisi Birx adalah Koordinator Respons Virus Corona Gedung Putih.

Birx akan melapor kepada Pence, yang ditunjuk Presiden Donald Trump pada Rabu lalu untuk mengawasi upaya pemerintah AS dalam merespon krisis kesehatan Virus Corona, serta bergabung dengan satgas khusus yang dipimpin oleh Menteri Kesehatan AS, Alex Azar. 

Berdasarkan profil resmi Birx di situs Department of State, wanita ini memiliki pengalaman karier yang panjang di sektor kesehatan. Ia terlatih sebagai dokter militer dengan spesialiasi di imunologi.

Birx pernah menjabat sebagai Direktur Program Penelitian HIV Militer AS pada 1996-2005. Selanjutnya, pada 2005-2014, ia menjadi direktur global HIV/AIDS di otoritas kesehatan nasional AS (Centers for Disease Control and Prevention) dan mengelola anggaran hingga USD 1,5 miliar per tahun.

Sementara, di ranah sains Birx sudah menerbitkan 220 manuskrip jurnal yang mendapat peer-review. Reputasi positif lainnya adalah Birx berhasil memimpin penelitian vaksin HIV yakni RV 144. Selain aktif dalam melawan AIDS, Birx juga berpengalaman dalam menangani Malaria dan TBC.

Sejauh ini ada 60 penderita Virus Corona di Amerika Serikat. Tiga orang di antaranya pernah ke Wuhan, Tiongkok. Sementara 42 lainnya di bawa ke Amerika setelah berada di kapal pesiar di mana ratusan orang terjangkit ketika penumpang kapal itu menjalani karantina di Jepang.

Presiden telah meminta Kongres 2,5 miliar dolar AS atau sekitar 3,5 triliun rupiah untuk menghadapi Virus Corona. Sebelumnya, Pemimpin Senat Minoritas Chuck Schumer mengajukan usul 8.5 miliar dolar AS atau sekitar 12 triliun rupiah untuk upaya itu, setelah mengkritik dana yang diminta Trump terlalu sedikit, dan terlalu lambat untuk menghadapi wabah ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jokowi Batal ke AS Akibat Virus Corona

Pada kabar lain, Kementerian Luar Negeri RI mengkonfirmasi bahwa Amerika Serikat menunda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-US yang berdasarkan jadwal digelar di Las Vegas, Maret 2020. Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya dijadwalkan hadir ke acara tersebut.

"Ibu Menlu (Menteri Luar Negeri) sudah dilaporkan oleh Wakil Dubes RI di DC, informasi resmi yang disampaikan pihak AS atas penundaan KTT tersebut," ujar Plt Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah saat dikonfirmasi, Sabtu (1/3/2020). 

Menurut dia, penundaan KTT tersebut dikarenakan adanya wabah virus corona. Virus asal Wuhan, China itu diketahui telah menyebar ke sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat.

"Sebagaimana yang diungkap di media, (penundan KTT), terkait upaya AS menangani masalah Covid-19 (corona)," ucap Faizasyah.

KTT ASEAN-US, adalah pertemuan antar pemimpin negara Asia Tenggara dan AS menjadi tuan rumahnya. Presiden Jokowi adalah salah satu pemimpin negara yang rencananya hadir dalam acara tersebut.

Bahkan, pihak Istana sudah menyewa pesawat Garuda Indonesia untuk kunjungan Jokowi ke negeri Paman Sam itu. Pesawat berbadan lebar tipe Boeing 777-300ER itu disewa karena lebih menghemat anggaran dan efisiensi waktu.

Dengan menggunakan pesawat ini, perjalanan menuju Las Vegas, Amerika Serikat hanya ditempuh dengan waktu 14 jam. Bukan hanya itu, Jokowi dan rombongan juga hanya perlu transit satu kali saja.

"Waktu tempuh maksimal penerbangan dari Boeing 777-300ER adalah 14 jam sehingga penerbangan dari Jakarta ke Las Vegas, lokasi KTT berlangsung, dengan pesawat berbadan lebar ini dapat ditempuh hanya dengan satu kali transit," jelas Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono pada Jumat kemarin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.