Sukses

Indonesia Negatif Virus Corona, Menlu Sebut Penangguhan Umrah Tak Relevan

Menlu Retno Marsudi menyebut kebijakan penangguhan sementara pelayanan umrah yang dikeluarkan Arab Saudi belum relevan diterapkan kepada jemaaah asal Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyebut bahwa kebijakan penangguhan sementara pelayanan umrah yang dikeluarkan Arab Saudi, belum relevan diterapkan kepada jemaaah asal Indonesia. Adapun alasan Arab Saudi mengeluarkan kebijakan itu untuk mengantisipsi Virus Corona (COVID-19).

Retno pun mempertanyakan mengapa Indonesia masuk ke salah satu daftar negara yang jemaahnya ditangguhkan untuk umrah. Padahal, hingga kini belum ada kasus Virus Corona di Indonesia.

"Di dalam butir dua ada beberapa negara, 23 negara salah satunya adalah Indonesia karena kalau saya smpekan kenapa Indonesia? Karena Indonesia belum (terinfeksi virus corona)," ujar Retno di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (27/2/2020).

"Jadi alasan bahwa mengenai Covid sudah confirm dan sebagainya, sampai saat ini belum relevan diberlakukan untuk Indonesia," sambungnya.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sudah Sampaikan ke Dubes Arab Saudi

Retno mengaku sudah menyampaikan hal tersebut ke Duta Besar Arab Saudi di RI. Menurut dia, Dubes RI di Riyadh juga akan akan menindaklanjuti soal kebijakan penangguhan umrah ke pemerintah Arab Saudi.

"Dubes Saudi akan menyampaikan pertanyaan ini kepada capitalnya Riyadh dan Dubes di Riyadh akan menghubungi otoritas saudi untuk menanyakan masalah tersebut," kata dia.

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah resmi menangguhkan sementara pelayanan umrah bagi warga dari luar kerajaan. Kebijakan itu diambil sebagai bagian dari upaya Kerajaan Arab Saudi untuk mencegah masuknya COVID-19.

Menurut laporan Organisasi dari PBB untuk Kesehatan Dunia (WHO) per tanggal 25 Februari 2020, kasus COVID-19 yang terkonfirmasi secara global mencapai 81.109 dengan penambahan 871 kasus baru yang meliputi 459 kasus baru di 37 negara di luar China dan 412 kasus baru di China.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.