Sukses

Pakar Kesehatan Peringatkan Potensi Virus Corona Meluas di Amerika

Kasus Virus Corona COVID-19 dikonfirmasi di Amerika Serikat sebanyak 57 kasus, dan 6 dinyatakan sembuh.

Liputan6.com, Bethesda - Para pejabat kesehatan Amerika Serikat, memperingatkan bahwa Virus Corona yang sedang mewabah di dunia, pada suatu saat akan meluas juga di beberapa daerah di Amerika. Bahkan ketika kini mitra-mitra di Eropa dan Asia berjuang mengatasi wabah penyakit baru tersebut.

“Ini bukan pertanyaan tentang apakah ini akan terjadi atau tidak, tetapi lebih pada pertanyaan soal kapan tepatnya wabah ini akan terjadi, dan berapa banyak orang di negara ini yang mengidap penyakit parah,” ujar Dr. Nancy Messonier di Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika (Centers for Disease Controls and Prevention/CDC) kepada wartawan, Selasa 25 Februari 2020.

Melansir dari VOA Indonesia, Rabu (26/2/2020), CDC menyerukan kepada warga Amerika untuk bersiap menambah langkah darurat baru untuk menanggapi hal ini hingga minggu ini, dengan memusatkan perhatian pada penyakit yang sebagian besar terjadi di China dan beberapa negara tetangga.

Dalam perkembangan lainnya ada sejumlah daerah lain di luar China di mana wabah ini meluas, meningkatkan kekhawatiran para pejabat di negara-negara terkaya di Eropa dan Asia dan juga di negara-negara yang memiliki sumber daya yang lebih sedikit.

Pihak berwenang masih belum mengetahui secara pasti bagaimana sebaiknya menangani wabah ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Uji Klinis Pertama untuk Perawatan Virus Corona Dimulai

Pejabat-pejabat kesehatan Amerika mengatakan uji klinis pertama atas kemungkinan pengobatan virus korona sedang dilakukan di Nebraska dan diperkirakan akan mencakup 400 pasien di 50 lokasi di seluruh dunia.

Sebagian pasien dalam penelitian internasional itu akan menerima obat anti-viral Remdesivir, sementara sebagian lainnya menerima plasebo. Beberapa kajian lainnya, termasuk yang mengkaji obat yang sama, sudah berlangsung secara internasional.

Andre Kalil, yang mengawasi penelitian di Pusat Medis Universitas Nebraska, mengatakan uji klinis itu dikembangkan sebagai tanggapan terhadap wabah virus yang berasal dari China itu. Pasien penderita virus korona atau COVID-19 yang dirawat di rumah sakit akan memenuhi syarat untuk ikut serta dalam percobaan itu jika mereka sedikitnya memiliki gejala virus tersebut. "

Tujuannya adalah membantu orang-orang yang paling membutuhkan,’’ ujarnya.

Empat belas orang yang dievakuasi dari kapal pesiar di Jepang kini sedang dirawat di Pusat Medis Universitas Nebraska. Dua belas di antara mereka positif mengidap COVID-19. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.