Sukses

Mobil Tabrak Pawai Karnaval di Jerman, 52 Orang Terluka

Sebuah mobil menabrak puluhan orang iring-iringan karnaval di kota kecil Jerman ,Volkmarsen.

Liputan6.com, Volkmarsen- Kecelakaan mobil menabrak pawai karnaval terjadi di kota kecil Jerman, Volkmarsen, Senin 24 Februari waktu setempat. Insiden ini melukai 52 orang, termasuk 18 anak-anak, menurut polisi setempat, seperti dilansir Chanel News Asia, Selasa (25/2/2020). 

Polisi telah menangkap pengemudi tetapi menolak berspekulasi mengenai motif penabrakan tersebut, seperti dikutip dari AFP. 

Tersangka berusia 29 tahun itu adalah warga negara Jerman yang menghadapi tuduhan percobaan pembunuhan atas insiden di negara bagian barat Hesse, kata jaksa penuntut di Frankfurt.

Polisi berhenti menyebut insiden itu sebagai serangan. Selain itu dalam sebuah pernyataan, dikatakan penyelidikan terus dilakukan "ke segala arah".

Jerman tetap waspada dalam kasus ini menyusul penembakan seorang pria bersenjata di kota Hanau, juga di Hesse, pada Rabu 19 Februari.

Laporan saksi mata di parade karnaval menggambarkan pengemudi melalui penghalang jalan dengan mobil berwarna perak dan mengemudi langsung melalui kerumunan dengan kecepatan tinggi.

Juru bicara kepolisian setempat mengatakan, "Tampaknya itu adalah tindakan yang disengaja." Namun ia juga mengatakan insiden itu tidak diklasifikasikan sebagai serangan sampai penyelidik memiliki informasi lebih lanjut.

Jaksa Frankfurt mengatakan, sekitar 30 orang terluka dan beberapa dari mereka mengalami luka serius. Anak-anak juga termasuk di antara mereka yang terluka. Jaksa Frankfrut juga menambahkan pengemudi mobil tersebut juga terluka dan menerima perawatan medis. 

Saksikan video pilihan di bawah iIni:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Akibat Konsumsi Alkohol 

Pengemudi itu tampak "mengonsumsi alkohol tingkat tinggi". Menurut juru bicara Kanselir, Angela Merkel di Twitter, "pikirannya bersama keluarga para korban, karena dia berharap pemulihan yang cepat dan lengkap".

Volker Bouffier, Perdana Menteri Hesse, mengatakan ia "terkejut dengan tindakan mengerikan itu".

"Keadaan sekitar tindakan ini tetap tidak jelas dan saya mendesak Anda untuk tidak berspekulasi tentang kemungkinan motif," tambah PM Volker Bouffier.

Seperti di banyak bagian dari negara tersebut, penduduk di Volkmarsen sedang merayakan Rose Monday, yang merupakan acara perayaan karnaval tahunan dengan menampilkan orang dewasa dan anak-anak berdandan dan menghadiri parade sambal bermain musik dan melempar permen dari pelampung.

Seorang warga yang bernama Steffen Roettger, mengatakan kedua putrinya berada di pawai tersebut dan menghubunginya tepat setelah insiden itu terjadi. 

Ia mengatakan kepada Siaran NTV, "Anak saya yang berusia 10 tahun ditarik ke samping dan hanya terhindar dari serangan," kata Steffen Roettger. 

Dia mengatakan gadis itu shock dan membutuhkan perhatian medis setelah melihat orang "berbaring di mana-mana". 

"Dia tidak dapat mengeluarkan gambaran itu dari kepalanya," ujar Steffen Roettger.  

Seorang reporter untuk surat kabar lokal Waldeckische Landeszeitung, Elmar Schulten, mengatakan bahwa penduduk setempat di kota yang berpenduduk sekitar 7.000 orang itu tidak mempercayai kejadian penabrakan ini.

"Kami selalu berpikir hal semacam ini hanya terjadi di tempat lain," kata Elmar Schulten.

3 dari 3 halaman

Gambaran dari Tempat Kejadian

Sebuah gambar dari tempat kejadian menunjukkan petugas polisi dan kendaraan penyelamat di sebelah mobil Mercedes perak yang telah berhenti di luar sebuah supermarket.

Laporan mengatakan tampak di jalan sebelah mobil terdapat tumpukan puing-puing, termasuk gerobak kayu yang rusak, kerucut lalu lintas yang terjatuh, dan botol-botol minuman Wine bersoda.

Sebelum daerah tersebut ditutup oleh polisi, beberapa orang digambarkan berkeliaran di trotoar dan banyak dari mereka yang mengenakan kostum warna-warni. 

Sebagai tindakan pencegahan, Polisi di Hesse mengumumkan di Twitter bahwa semua parade karnaval di seluruh negara bagian telah dibatalkan.

Setelah penembakan yang terjadi di Hanau, Horst Seehofer, Menteri Dalam Negeri Jerman, menyatakan pada hari 21 Februari, berjanji untuk menempatkan lebih banyak polisi di masjid, stasiun kereta api, bandara dan perbatasan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.