Sukses

355 Orang Positif Virus Corona, AS Evakuasi Warganya dari Kapal Diamond Princess

AS siapkan evakuasi ratusan warganya dari Kapal Pesiar Diamond Princess.

Liputan6.com, Yokohama- Pemerintah Amerika Serikat sedang bersiap-siap mengevakuasi warganya yang dikarantina selama lebih dari sepekan dalam kapal pesiar Diamond Princess di Jepang. Karantina dilakukan setelah puluhan penumpang kapal itu dinyatakan positif terjangkit Virus Corona COVID-19 pada awal Februari.

Pada 15 Februari, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Tokyo dikabarkan telah mengirim Email  kepada warga mereka yang berada di Kapal Pesiar Diamond Princess. Pesan itu berisikan perincian mengenai rencana evakuasi sukarela untuk warga negara Amerika Serikat beserta keluarga mereka dari kapal yang dikatakan akan berlangsung pada Minggu (16/2/2020) sore waktu setempat, seperti dilaporkan The Wall Street Journal.

Kapal pesiar tersebut mengangkut lebih dari 3.600 penumpang, di antaranya termasuk 428 warga negara Amerika Serikat, yang masih berada di kapal pesiar yang berlabuh di Yokohama sejak 4 Februari.

Setidaknya ada 24 orang warga negara Amerika Serikat yang dilaporkan terinfeksi Virus Corona Covid-19 di Kapal Pesiar Diamond Princess.

Kasus penularan Virus Corona di kapal pesiar ini juga dikatakan telah menjadi wabah terbesar yang terjadi di luar China Daratan.

Isi pesan Email dari Kedutaan Besar Amerika Serikat yang didapatkan CNN dari salah satu penumpang kapal juga menyatakan bahwa Pemerintah Amerika Serikat "merekomendasikan, karena sangat berhati-hati, bahwa warga diminta untuk kembali ke Amerika Serikat untuk pemantauan lebih lanjut."

Jumlah kasus infeksi Virus Corona COVID-19 di Kapal Pesiar Diamond Princess hingga Minggu telah bertambah menjadi 70 orang sehingga total infeksi di kapal menjadi 355 orang, menurut pihak berwenang di Jepang, seperti dikutip dari CGTN.

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rincian Prosedur Evakuasi

Warga negara Amerika Serikat yang memilih untuk pulang ke negaranya dengan pesawat carter dikabarkan akan diminta untuk menjalani karantina lagi selama 14 hari.

Menurut suatu pesan Email yang mereka dapatkan, prosedur itu pun dijelaskan dengan mengatakan, "Kami memahami ini membuat frustasi dan penyesuaian, tetapi langkah-langkah ini konsisten dengan kebijakan hati-hati yang telah kami lakukan untuk membatasi potensi penyebaran penyakit."

Email tersebut juga menyebut, pesawat carter akan tiba di Jepang pada 16 Februari sore waktu setempat, dengan bus yang akan disediakan dari Pelabuhan Yokohama untuk warga negara Amerika Serikat ke bandara yang (belum) ditentukan.

Sebelum mengikuti penerbangan pesawat carter, penumpang juga dikatakan akan menjalani pemeriksaan terlebih dahulu untuk mengetahui bila mereka tidak atau memiliki gejala.

Namun warga negara Amerika Serikat yang sudah dinyatakan positif terkena Virus Corona atau yang menunjukkan gejala akan tetap diminta untuk menjalani perawatan di Jepang.

Pesawat carter dari Jepang dilaporkan akan mendarat di Pangkalan Angkatan Udara Travis di California, Amerika Serikat, hingga melanjutkan perjalanan ke Pangkalan Angkatan Udara Lackland di Texas.

Henry Walke, Direktur Center of Disease Control and Prevention’s Division of Preparedness and Emerging Infections mengatakan kepada Journal pada 14 Februari lalu, bahwa layanan pesawat carter ini diberikan untuk sekitar 380 warga negara Amerika Serikat dan keluarganya yang berada di kapal, yang juga akan mendapatkan kursi dari 2 pesawat yang disewa oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.

Warga negara Amerika Serikat yang memilih untuk tidak mengikuti penerbangan carter ke negaranya juga dikatakan tidak dapat pulang hingga jangka waktu (yang akan ditentukan) tertentu, yang ketentuan akhirnya juga akan diberikan oleh CDC.

3 dari 3 halaman

Pemerintah Jepang Setujui Rencana AS

Dalam merespon upaya Amerika Serikat, Pemerintah Jepang mengatakan pada 15 Februari bahwa pihaknya "menghargai" keputusan mereka untuk memberikan evakuasi sukarela kepada warganya dari Kapal Pesiar Diamond Princess.

Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan, "Pemerintah Jepang percaya bahwa langkah-langkah yang diambil oleh Pemerintah Amerika Serikat  dapat membantu mengurangi beban Pemerintah Jepang terkait respons medis dalam Diamond Princess dan menghargai tindakan-tindakan semacam itu."

Pada 21 Februari mendatang, para penumpang lain akan turun dari kapal dalam beberapa hari, dan setelah semua penumpang meninggalkan kapal, para kru kemungkinan akan memulai karantina mereka sendiri, menurut Pimpinan Princess Cruises, Jan Swartz, yang mengatakan kepada penumpang dalam sebuah surat yang dibacakan Kapten Kapal.

Penumpang lainnya yang telah dinyatakan memenuhi syarat dari Departemen Kesehatan Jepang karena berisiko tinggi terinfeksi virus, juga dikabarkan telah mendapat izin untuk meninggalkan kapal dan menjalani sisa masa karantina mereka di Perumahan Pemerintah Jepang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.