Sukses

Tak Seperti di Indonesia, Begini Cara Unik Finlandia Ajarkan Agama ke Murid Sekolah

Bagaimana cara Finlandia mengajarkan agama ke murid sekolah?

Liputan6.com, Jakarta - Pelajaran agama menjadi mata pelajaran wajib di Indonesia. Mulai dari sekolah dasar, ketika sudah punya penjurusan di SMA, bahkan ada universitas yang mewajibkan mata kuliah agama untuk berbagai jurusan.

Tidak semua negara mewajibkan pelajaran agama di sekolah, apalagi saat bangku kuliah. Yang menarik, negara maju Finlandia ternyata memiliki pelajaran agama di sekolah.

Namun, pelajaran agama di Finlandia berbeda dari di Indonesia. Pelajaran agama di Finlandia mengajarkan prinsip berbagai agama ke para murid agar meningkatkan rasa toleransi.

"Mayoritas warga Finlandia adalah kristiani, tapi ide pelajaran agama adalah agar membuatmu paham bagaimana prinsip dasar agama-agama besar lain," ungkap Duta Besar Finlandia untuk Indonesia, Jari Sinkari, kepada Liputan6.com saat ditemui di kantornya.

"Contohnya saya ingat saat sekolah saya belajar Islam, Buddha, Tao, dan Hindu juga," ia menambahkan.

Konsep itu berbeda dari pelajaran agama di Finlandia dengan Indonesia, yang menyediakan pelajaran agama sesuai kepercayaan murid.

Dubes Sinkari berkata di pelajaran agama di negaranya mengedepankan toleransi, rasa saling menerima, dan cara memahami agama-agama terbesar seperti di Indonesia.

Lantas bagaimana jika murid itu tak punya agama alias ateis atau agnostik? Sebagai solusinya, ada pelajaran etika bagi murid-murid itu.

"Jadi kalau kamu tidak percaya agama apapun, maka ada kemungkinan untuk belajar etika di sekolah-sekolah Finlandia," ujar Dubes Sinkari.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengapa Agama Penting di Finlandia?

Finlandia yang memiliki sistem pendidikan paripurna di dunia menilai agama itu penting karena menjadi penggerak banyak orang di dunia.

"Untuk memahami dunia penting untuk memahami agama karena hal itu menggerakan jutaan orang.Jadi kalau kamu tidak paham apa yang menggerakan banyak orang maka kamu tidak memahami dunia dalam beberapa hal," kata sang dubes.

Saat mengajari agama di Finlandia, para guru juga diwajibkan untuk bersikap netral terhadap semua kepercayaan.

Cara untuk menjadi guru di Finlandia amatlah ketat dan kompetitif. Dubes Sinkari menyebut tingkat yang lolos di sekolah keguruan Finlandia hanya 10 persen dari pendaftar.

"Pekerjaan guru sangat dihormati," ucap Dubes Sinkari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.