Sukses

Presiden Xi Jinping Janji Meminimalisir Dampak Virus Corona

Presiden Xi Jinping menyampaikan janjinya dalam meminimalisir dampak dari Virus Corona.

Liputan6.com, Beijing - Presiden Xi Jinping memastikan bahwa China dapat meminimalkan dampak dari wabah Virus Corona dan akan mempertahankan momentum perkembangan ekonominya. Demikian disampaikan olehnya pada Kamis, 13 Februari 2020 seperti dilaporkan media pemerintah.

China akan berusaha untuk mencapai target pembangunan tahun ini, Xi menambahkan, dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, kata laporan itu.

Dilansir oleh Channel News Asia, Jumat (14/2/2020), pemerintah China telah mengambil langkah-langkah tegas untuk mencegah penyebaran virus lebih luas lagi dan terobosan baru dari metode pengobatan terus dikembangkan, Xi menambahkan.

"Kami juga akan dapat meminimalkan dampak epidemi, mempertahankan momentum pembangunan ekonomi China, dan berusaha untuk mencapai tujuan dan tugas pembangunan tahun ini," kata laporan itu mengutip Presiden Xi.

Pembuat kebijakan China telah menerapkan serangkaian langkah-langkah untuk mendukung ekonomi yang terguncang semenjak adanya wabah Virus Corona, yang diperkirakan akan berdampak buruk pada pertumbuhan kuartal pertama.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Virus Corona di Hubei

Korban tewas akibat wabah Virus Corona di Provinsi Hubei China naik 116, kata komisi kesehatan provinsi itu pada Jumat 14 Februari.

Komisi tidak mengungkapkan jumlah total kematian dari virus yang baru diidentifikasi, yang saat ini sudah mencapai 1.383. 

Dari jumlah kasus kematian baru, 88 terjadi di ibu kota Provinsi Wuhan, di mana virus seperti flu diyakini berasal akhir tahun lalu.

4.823 kasus lainnya telah terdeteksi di Hubei, menjadikan totalnya di provinsi itu menjadi 51.986. Lebih dari empat perlima dari kasus baru provinsi itu ada di Wuhan.

Korban harian naik dengan rekor lebih dari 240 pada hari Kamis setelah komisi tersebut mulai menghitung kasus yang didiagnosis melalui metode klinis baru. Hal ini kemudian memicu kekhawatiran bahwa epidemi corona nyatanya jauh lebih buruk daripada yang dilaporkan.

Tetapi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun bergerak untuk menenangkan ketakutan, mengatakan angka-angka baru itu "tidak mewakili perubahan signifikan dalam lintasan wabah".

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.