Sukses

Wabah Virus Corona Bikin Pernikahan Ini Digelar Live Streaming, Jauh dari Tamu

Para tamu undangan merasa khawatir untuk datang ke pesta pernikahan pasangan Singapura yang baru pulang dari China, yang tengah dilanda wabah Virus Corona.

Liputan6.com, Singapura - Wabah Virus Corona baru yang merebak di China mengakibatkan pernikahan sepasang pengantin di Singapura tak berjalan sesuai rencana. Akibat kasus infeksi yang kian bertambah, acara itu tak bisa digelar sebagaimana mestinya seperti impian kedua mempelai.

Adalah pasangan Singapura Joseph Yew dan Kang Ting yang kembali dari perjalanan ke China hanya beberapa hari sebelum pesta pernikahan mereka. Gara-gara hal itu, para tamu undangan merasa khawatir untuk datang ke pesta tersebut.

Hal itu bermula pada 24 Januari, di mana keduanya mengunjungi Provinsi Hunan untuk merayakan Tahun Baru Imlek bersama keluarga Kang Ting. 

Provinsi Hunan berbatasan dengan Hubei - provinsi tempat Virus Corona berasal.

Yew mengatakan kepada BBC yang dikutip Sabtu (8/2/2020) bahwa tidak ada kepanikan ketika mereka kembali ke Hunan, terutama karena daerah yang mereka kunjungi jauh di pedesaan.

Mereka kembali ke Singapura pada 30 Januari, untuk menggelar resepsi pernikahan pada 2 Februari di M Hotel di pusat kota. Pasangan Joseph Yew dan Kang Ting sudah menikah di Tiongkok pada bulan Oktober, acara ini diadakan untuk semua keluarga dan teman-teman mereka yang tidak dapat datang ke Negeri Tirai Bambu.

Tidak jarang dalam budaya Asia diadakan dua pernikahan, terutama ketika kedua mempelai pria dan wanita datang dari berbagai negara.

Tetapi ketika para tamu mengetahui bahwa pasangan itu baru saja kembali dari Tiongkok, mereka mulai khawatir.

"Beberapa dari mereka mengatakan mereka tidak akan datang," katanya.

"Kami ingin menunda pernikahan tetapi pihak hotel tidak mau. Mereka mengatakan semuanya telah diatur dan tidak bisa dinegosiasikan. Jadi kami merasa kami tidak punya pilihan selain melanjutkan pernikahan."

Keduanya kemudian terpaksa menggelar pesta pernikahan kedua yang dimodifikasi, demi membuat para tamu undangan tak khawatir tertular Virus Corona dari China.

Saksikan Juga Video Berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Live Streaming

Pasangan itu memutuskan mereka tidak akan menghadiri pernikahan untuk menghilangkan ketakutan tamu mereka.

"Kami memberi tahu para tamu bahwa kami akan melakukan video conference ... beberapa dari mereka terkejut," kata Joseph Yew. "Saya pikir jika kita berada di sana, suasananya akan berbeda. Orang-orang akan waspada.

"Awalnya orangtua saya tidak senang tentang hal itu, tetapi mereka akhirnya setuju."

Pengantin perempuan dan pria akhirnya menjauh dari lokasi acara, lalu menggelar live streaming atau siaran langsung dari tempat yang penuh dengan teman dan keluarga.

Keduanya melakukan live streaming  dari kamar mereka menginap - salah satu kamar di M hotel tempat pernikahan itu diadakan.

"Kami berterima kasih kepada para tamu karena datang dan menyuruh mereka menikmati makan malam," kata Yew.

Pihak hotel juga mengirim sampanye ke kamar pasangan itu.

Pasangan pengantin lalu bersulang dan menyampaikan pidato pernikahan mereka yang semuanya disiarkan langsung untuk para tamu di pesta pernikahan -- di sebuah aula hotel.

Orangtua Nyonya Kang juga tidak dapat menghadiri pernikahan itu karena pembatasan perjalanan diberlakukan di tengah kekhawatiran penyebaran Virus Corona.

Pada akhirnya, hanya 110 dari 190 tamu yang datang - dengan beberapa masih melewatkan acara karena berbagai alasan lainnya.

"Kami tidak sedih tapi agak kecewa," kata Yew tentang pernikahannya.

"Saya pikir tidak ada pilihan lain sehingga (saya) tidak menyesal."

Virus Corona telah menewaskan 699 orang di China, total 725 korban meninggal dari sejumlah negara per Sabtu sore. Kasus infeksinya bahkan telah menyebar ke sekitar dua lusin negara.

Singapura telah melaporkan 28 kasus infeksi sejauh ini - menjadikannya negara dengan jumlah kasus virus terkonfirmasi kedua di luar China setelah Jepang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.