Sukses

Canberra Jadi Kota Pertama di Australia yang Izinkan Tanam Ganja untuk Pakai Sendiri

Canberra merupakan kota pertama di Australia yang melegalkan ganja untuk penggunaan pribadi. Tapi ada syaratnya.

Liputan6.com, Canberra - Canberra telah menjadi kota pertama di Australia yang melegalkan ganja untuk penggunaan pribadi. Jumat lalu telah menjadi awal berlakunya undang-undang ganja baru yang kontroversial di Australian Captial Territory laws (ACT).

Pasalnya, undang-undang tersebut secara luas dideskripsikan sebagai yang pertama di Australia untuk melegalkan penggunaan pribadi ganja. Namun, itu hanya menghilangkan hukuman pidana dan keuangan agar warga Canberra dapat memiliki dan menggunakan ganja dalam jumlah kecil.

Pemerintah Federal telah menjelaskan bahwa mereka menentang perubahan ini dan mengancam akan menggunakan Kepolisian Federal Australia (AFP) untuk menegakkan hukum pidananya sendiri terhadap warga Canberra, seperti yang dilansir dari DailyMail UK, Rabu (5/2/2020).

Pihak berwenang telah memperingatkan bahwa undang-undang Wilayah Kapital Australia yang baru, bagaimanapun, bertentangan dengan undang-undang federal.

Menurut situs web ABC, secara teknis, sebenarnya tidak ada yang dilegalkan. Menanam dan menggunakan ganja memang tidak sah, namun itu bukan lagi dikategorikan dalam hal kriminal dan kemungkinan juga tergantung pada jumlah penggunaan.

Walaupun sekarang sudah tidak ada denda, pada waktu sebelumnya, orang dewasa yang ditangkap dengan tanaman akan menghadapi denda Rp 2 juta di bawah undang-undang ACT. 

Memiliki di bawah 50 gram ganja telah didekriminalisasi dalam ACT untuk sementara waktu, tetapi undang-undang yang diperkenalkan pada Jumat telah menindak lebih jauh.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Peraturan Penggunaan

Menurut situs web ABC, warga Canberra yang berusia 18 tahun ke atas dapat menanam hingga dua tanaman ganja di rumah masing-masing. Selain itu, anak-anak tidak diperbolehkan untuk menanam, membawa, dan bahkan menggunakan ganja. 

Setiap rumah hanya dapat memiliki total empat tanaman, dan tidak boleh ditanam secara hidroponik karena akan tetap diperhitungkan sebagai tindakan illegal. Orang dewasa dapat memiliki hingga 150 gram ganja segar (basah) atau 50 gram jika sudah kering (siap untuk dihisap).

Warga Canberra hanya dapat menanam tanaman di tempat tinggal mereka, dan tidak dapat menggunakan barang milik orang lain atau membiarkan orang lain menggunakan milik mereka.

Setiap tanaman harus ditanam secara alami, seperti di kebun atau di dalam pot. Meskipun begitu, tanaman tidak bisa ditanam di tempat yang jauh dari jangkauan orang lain yang melewati rumah agar tidak bisa diambil. 

Demikian pula, orang hanya dapat merokok atau mengonsumsi ganja di rumah mereka dan tidak dapat digunakan di depan umum. Pengguna ganja juga perlu memastikan asapnya jauh dari jangkauan anak-anak.

Para warga Canberra juga tidak diperbolehkan memberi, berbagi, atau menjual tanaman ganja ke orang lain. Karena di bawah undang-undang ACT, orang yang berbagi kepada yang lain merupakan pelanggaran penyediaan zat terlarang, dengan hukuman maksimum denda Rp 1 miliar dan atau lima tahun penjara.

3 dari 3 halaman

Bagaimana Tindakan Polisi?

Jaksa Agung Federal Christian Porter, mengatakan bahwa tetap melanggar hukum di Commonwealth untuk memiliki ganja di ACT walaupun dalam jumlah kecil. Ia juga menyampaikan harapannya agar polisi dapat menegakkan hukum terkait hal ini. 

Ketika undang-undang disahkan pada bulan September, Kepala Polisi Ray Johnson, mengatakan bahwa petugasnya akan fokus pada penanganan oknum yang menjual obat dalam jumlah besar.

Meskipun demikian, tetap akan ada risiko jika merokok ganja di Canberra, seorang petugas polisi federal dapat menagih denda meskipun kemungkinannya kecil.

Ketua komite hukum kriminal ACT, Michael Kukulies-Smith, mengatakan ambiguitas hukum ini meresahkan, “Jika Anda tidak memiliki vonis sebelumnya dan biasanya tidak bermasalah dengan polisi, kemungkinan besar Anda tidak akan mendapat masalah.”

Namun, jika sebelumnya pernah bermasalah atau membuat marah petugas polisi, mereka mungkin akan memutuskan untuk menggunakan jalur hukum sebagai tindakan penggantinya.

"Ini tidak membantu, kami benar-benar tidak memiliki pemahaman tentang bagaimana petinggi polisi akan menangani ini," jelas Smith. Di samping dari itu, pemerintah ACT menyampaikan satu harapannya, yaitu untuk berhenti merokok dan hidup lebih sehat demi kehidupan yang lebih baik.

 

Reporter: Jihan Fairuzzia 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.