Sukses

Berdesak-desakan Saat Pulang Sekolah, 14 Siswa SD di Kenya Tewas Terinjak

Sebanyak 14 siswa SD tewas dan sekitar 40 lainnya dilarikan ke rumah sakit akibat desak-desakan.

Liputan6.com, Kenya - Insiden maut terjadi di sekolah dasar bagian barat Kenya yang mengakibatkan 14 siswa tewas terinjak, seperti yang dilaporkan pihak berwenang. Insiden itu terjadi di Sekolah Dasar Kakamega, barat laut Ibu Kota Nairobi, Senin 3 Februari. 

Kematian 14 siswa tersebut telah dikonfirmasi Menteri Pendidikan George Magoha. Ia mengatakan, "Kehilangan seorang anak sangat menyakitkan. Belasungkawa saya kepada orangtua yang kehilangan anak-anak mereka," demikian dilansir dari BBC, Selasa (4/2/2020).

Ketika insiden itu terjadi, anak-anak sedang meninggalkan kelas untuk kembali ke rumah sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Hampir sebanyak 40 siswa lainnya terluka dan beberapa kritis segera dibawa ke rumah sakit untuk dirawat dan kemudian diperbolehkan pulang setelah perawatan selesai.

Penyebab dari kegaduhan itu masih belum jelas, namun komandan polisi Kenya, Kakamega David Kabena, mengatakan kepada media setempat bahwa tim penyelidikan telah dikerahkan.

Beberapa laporan mengatakan para siswa bergegas menuruni tangga sempit, sehingga tangga runtuh dan beberapa terinjak-injak. Kemudian beberapa anak jatuh dari lantai tiga gedung ketika mereka sedang berlari.

Raila Odinga, mantan Perdana Menteri Kenya, ikut menyampaikan belasungkawa melalui akun Twitter pribadinya. Odinga juga berharap bahwa proses pemulihan bisa berjalan cepat dan menyerukan untuk dilaksanakan penyelidikan agar sampai ke dasar insiden ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kurangnya Keamanan Bangunan Sekolah

Melalui unggahan video dari akun twitter Citizen TV Kenya, dapat terlihat kerumunan orang terdekat dan kerabat yang berkumpul di luar rumah sakit tempat anak-anak yang terluka diberi perawatan. 

Di Twitter, Palang Merah Kenya juga mengatakan pihaknya turut mendukung layanan darurat setelah "kegaduhan fatal" itu terjadi. Selain itu, kementerian pendidikan Kenya memberikan belasungkawa kepada keluarga dan teman-teman mereka yang telah meninggal.

Para wartawan mengatakan insiden itu dapat menimbulkan pertanyaan tentang keamanan anak di sekolah-sekolah Kenya. Pasalnya, pada bulan September tahun lalu, delapan murid meninggal dan 69 orang terluka ketika sebuah ruang kelas runtuh di sebuah sekolah dasar di Nairobi.

Beberapa hari kemudian, kementerian pendidikan Kenya menutup Pusat Pendidikan Anak-anak St Catherine Bombolulu, dekat Nairobi, karena masalah keamanan. "Ini hanya permulaan dan kami akan menindak semua sekolah di negara ini dengan struktur yang buruk," kata Magoha pada saat itu.

 

Reporter: Jihan Fairuzzia 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.