Sukses

Berbalut Bom Palsu, Pria Pelaku Penusukan London Ditembak Mati

Seorang pria yang mengenakan bom palsu, menusuk dua orang korban dan akhirnya ditembak mati oleh kepolisian.

Liputan6.com, London - Seorang pria yang baru-baru ini dibebaskan dari penjara setelah menjalani hukuman karena pelanggaran terkait terorisme, mengenakan bom palsu. Ia kemudian menikam dua orang di Streatham Street, salah satu jalanan yang ramai di kota London pada Minggu 2 Februari 2020.

Tak lama, polisi pun menembak mati pelaku, lapor pihak berwenang.

Wakil Asisten Komisaris, Lucy D'Orsi mengatakan polisi mengidentifikasi penyerang itu adalah Sudesh Amman yang berusia 20 tahun. Dia telah dihukum karena mengunggah video teroris grafis online dan telah memberikan instruksi tentang cara pembuatan bom dan serangan pisau, menurut polisi. Demikian seperti dikutip dari AP News, Senin (3/2/2020). 

"Tersangka baru-baru ini dibebaskan dari penjara tempat dia menjalani hukuman karena pelanggaran terorisme terkait Islam," kata D'Orsi tentang penyerang hari Minggu.

Para perwira telah membuntuti Amman pada saat serangan hari Minggu, kata D'Orsi, tetapi tidak mampu mencegah penusukan yang dilakukan olehnya. Ia melakukan penyerangan di luar sebuah apotek besar pada sore hari, waktu di mana banyak orang berbelanja dia area tersebut. 

Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan bahwa langkah-langkah yang akan diperkenalkan pada Senin 3 Februari akan membawa perubahan "mendasar" tentang bagaimana orang yang dihukum karena pelanggaran terorisme ditangani di penjara dan sesudahnya.

Dari kejadian tersebut, dua orang yang menjadi korban penusukan diharapkan dapat selamat. Kondisi salah seorang korban yang berusia sekitar 40-an telah membaik sedangkan seorang wanita lainnya telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. 

Selain dua orang korban penikaman, terdapat satu orang perempuan yang masih menjalani perawatan karena mengalami luka yang disebabkan oleh serpihan kaca, ketika Amman ditembak mati.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sudah Diawasi Polisi

D'Orsi mengatakan insiden itu terjadi pada pukul 02.00 dini hari.

"Para perwira bersenjata, yang merupakan bagian dari operasi kontraterorisme proaktif dan mengikuti tersangka dengan berjalan kaki, langsung hadir dan menembak seorang tersangka pria yang tewas di tempat kejadian," katanya.

Dia mengatakan polisi melihat alat yang diikat ke tubuh penyerang dan memanggil petugas spesialis yang dengan cepat menentukan bahwa alat peledak yang dimaksud itu adalah tipuan.

Para pejabat memuji tindakan polisi tersebut tetapi pertanyaan kemungkinan akan muncul mengenai mengapa para petugas yang mengikuti Amman tidak dapat mencegah serangannya.

Video dari lokasi kejadian menunjukkan tiga perwira polisi yang menyamar di dalam mobil yang tidak bertanda, berhenti sebentar setelah serangan itu terjadi.

Bell Reberio-Addy, seorang anggota Parlemen yang mewakili Streatham, mengatakan penyerang itu telah diawasi "selama beberapa waktu."

D'Orsi mengatakan tidak ada "bahaya yang berkelanjutan" bagi publik, tetapi area itu tetap ditutup sementara penyelidikan berlanjut. Daerah yang biasanya sibuk itu menjadi sepi ketika publik mengindahkan permintaan polisi untuk menjauh.

Kejadian ini berlokasi sekitar 5 mil (8 kilometer) selatan dari London pusat, menandai adanya serangan teror baru, yang sebelumnya juga terjadi di dekat landmark seperti London Bridge dan Gedung Parlemen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini