Sukses

28-1-1887: Menara Eiffel Mulai Dibangun dan Jadi Korban Nyinyir

Menara Eiffel yang tinggi dan megah ternyata pernah jadi korban nyinyir.

Liputan6.com, Paris - Ada yang spesial di kota Paris pada awal 1887. Seorang insinyur bernama Gustave Eiffel memulai pembangunan sebuah menara bersejarah.

Pembangunan menara Eiffel adalah untuk menyambut pameran internasional Exposition Universelle yang diselenggarakan Prancis pada 1889. Ajang itu menandakan 100 tahun Revolusi Prancis.

Hebatnya, Gustave Eiffel berhasil menyelesaikan menara ini sebelum pameran dimulai.

Menurut situs resmi Tour Eiffel, pembangunan menara Eiffel menghabiskan waktu dua tahun, dua bulan, dan lima hari. Sebanyak 7.300 ton baja digunakan untuk membangun menara ikonis ini.

Eiffel dibantu oleh insinyur Emile Nouguier dan Maurice Koechlin berupaya membangun menara setinggi 300 meter atau 1.000 kaki.

Awalnya, pembangunan menara Eiffel menimbulkan kontroversi mengingat Paris sejatinya memiliki reputasi seni dan sastra. Penulis berpengaruh seperti Guy de Maupassant dan Alexandre Dumas jr. yang merupakan putra dari penulis The Three Muskeeters.

Maupasant menyebut bangunan menara Eiffel seperti monster bermata satu Cyclops dan mirip tengkorak raksasa.

Para seniman juga menulis surat bahwa menara Eiffel tidaklah berguna. Bagi mereka, tingginya menara Eiffel bagaikan cerobong asap raksasa. 

Lantas bagaimana respons Eiffel ketika kena korban nyinyir? Berikut ucapannya di media massa saat itu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Respons Eiffel Ketika Kena Nyinyir

Gustave Eiffel membantah tudingan kalangan seni berkata Menara Eiffel akan merusak keindahan kota Paris. Ia justru berkata ada keindahan tersendiri dalam kekuatan Menara Eiffel. 

Berikut ucapannya di koran Le Temps:

"Dalam pandanganku, saya percaya Menara ini memiliki keindahannya sendiri. Apakah kita mesti percaya bahwa orang yang merupakan insyinyur tidak memikirkan keindahan dalam konstruksi-konstruksinya, atau bahwa ia tidak berusaha menciptakan hal elegan beserta soliditas dan durabilitas? Bukankah kondisi-kondisi yang memberikan kekuatan juga sesuai dengan aturan-aturan tersembunyi dari harmoni?" 

Sang insinyur pun mengajak agar pihak yang skeptis agar melihat hasil matematika dari desain Menara Eiffel yang turut menunjukan faktor kekuatan dan keindahan. Ia yakin ukuran kolosal Menara Eiffel akan menjadi atraksi menarik. 

Benar saja ucapan Eiffel. Ketika menara itu selesai dibuat, ada dua juta pengunjung yang melihat Exposition Universelle. Sampai hari ini, Menara Eiffel masih menjadi destinasi impian warga seluruh dunia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.