Sukses

Australia Cari Cara Evakuasi 100 Anak Warga Negaranya dari Wuhan

100 anak- anak warga negara Australia masih berada di Wuhan.

Liputan6.com, Jakarta- Ada 100 anak berkewarganegaraan Australia yang dikabarkan masih berada di Wuhan, China, seperti dikutip dari 1 News, Senin (27/1/2020). 

Hal itu membuat pihak berwenang di Australia menyelidiki kemungkinan untuk memulangkan 100 anak tersebut dari Wuhan, China.

Jumlah kasus tertularnya Virus Corona sudah mencapai 3.000 kasus yang dikonfirmasi di seluruh dunia. Sebagian besar terjadi di China, dengan jumlah kematian yang dilaporkan mencapai 80 orang.

Menteri Kesehatan Federal Australia, Greg Hunt hari ini juga mengatakan, ada lebih dari 100 anak-anak asal Australia masih berada di sana, yang ikut terkunci di Wuhan oleh pihak berwenang China.

Greg Hunt juga melaporkan, pemerintah belum menahan penerbangan dari China, juga belum adanya pemeriksaan terhadap setiap penumpang.

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kepastian Masih Diproses

Greg Hunt juga mengatakan kepada ABC, "Setiap penerbangan dipenuhi oleh para pejabat, dan pejabat yang saya anjurkan, akan naik ke penerbangan dan memastikan setiap orang yang bepergian dengan penerbangan itu akan secara langsung menerima informasi."  

Ia menambahkan, pemerintahan sedang bekerja untuk memproses evakuasi yang mereka rencanakan tersebut.

"Kami bekerja untuk memastikan ada dukungan bagi (100) warga Australia itu dan kami bekerja, seperti negara-negara lain, untuk mengamankan kemampuan mereka untuk pulang," ungkapnya.

3 dari 3 halaman

Evakuasi Secara Bertahap?

Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne mengatakan bahwa perlu ditetapkan mengenai cara dan upaya akan bagaimana warga Australia akan dievakuasi, hingga pertanyaan mengenai perlunya mereka untuk dikarantina pada saat mereka pulang.

"Kami tidak memiliki angka pasti mengenai jumlah orang Australia di Wuhan atau di provinsi Hubei karena itu akan mencakup sejumlah besar warga negara ganda, beberapa di antaranya mungkin tidak bepergian dengan paspor Australia, mereka telah bepergian dengan paspor China, contohnya," kata Marise Payne.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.