Sukses

Setelah Kebakaran dan Banjir, Australia Waspadai Laba-Laba Mematikan

Setelah hadapi kebakaran dan banjir, sekarang para ahli memperingatkan orang-orang Australia untuk berhati-hati terhadap laba-laba funnel-web yang mematikan.

Liputan6.com, Australia - Australia telah dilanda kebakaran hebat, banjir, dan hujan es. Setelah semua itu berlalu, sekarang para ahli memperingatkan orang-orang di negara itu untuk berhati-hati terhadap laba-laba funnel-web berbentuk corong, yang mematikan.

Berasal dari daerah hutan lembab di timur Australia, beberapa spesies laba-laba ini dikenal karena racunnya yang sangat mematikan dan bekerja cepat pada sasarannya.

Dilansir CNN, pada hari Rabu (22/1/2020), Australian Reptile Park, yang berbasis di Somersby, di negara bagian New South Wales, mengatakan aktivitas laba-laba telah meningkat dalam beberapa hari terakhir.

"Karena hujan baru-baru ini dan panas yang kita alami sekarang, laba-laba funnel-web akan mulai bergerak," kata juru bicara taman Daniel Rumsey dalam sebuah video yang diposting di Facebook.

"Laba-laba ini berpotensi menjadi salah satu laba-laba paling berbahaya di planet, dalam hal gigitan terhadap manusia, dan kita harus memperlakukannya dengan sangat serius." tambahnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Aktif Selama Musim Panas

Warren Bailey, pemilik ABC Pest Control Sydney, mengatakan bahwa labaa-laba mematikan ini biasanya aktif selama musim panas.

Namun, musim laba-laba tiba lebih lambat dari biasanya di tahun ini karena cuaca telah sangat kering dalam beberapa bulan terakhir.

"Racun mereka sangat beracun dan bisa membunuh seseorang," katanya. "Laba-laba jaring corong ini sekarang keluar bersama dengan hujan baru-baru ini, (dan) mereka dapat pergi ke rumah-rumah orang lewat tanah atau dari atap."

3 dari 3 halaman

Banjir yang Menjadi Badai

Australia telah dirusak oleh kebakaran hutan terburuk yang terlihat dalam beberapa dekade.

Sebagian besar negara itu hancur sejak musim kebakaran yang dimulai pada akhir Juli. Setidaknya 28 orang telah tewas secara nasional dan di negara bagian New South Wales, lebih dari 3.000 rumah telah hancur atau rusak.

Hujan telah memberikan bantuan ke beberapa daerah akhir pekan lalu, meski akhirnya banjir bandang menciptakan risiko baru.

Beberapa bagian tenggara Australia juga dilempari hujan es seukuran bola golf, di mana hujan tersebut cukup besar untuk menghancurkan jendela mobil dan melukai burung.

Kurang dari 24 jam setelah wilayah itu dilanda badai besar.

 

 

Reporter: Deslita Krissanta Sibuea

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.