Sukses

Jaga Hubungan Baik dengan Negeri Jiran, Grup Emtek Sambangi Kedubes Malaysia

Dalam kunjungan Grup Emtek ke kantor Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, kedua pihak melakukan silaturahmi sekaligus ingin mewujudkan adanya kerja sama di bidang media.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah jajaran petinggi unit perusahaan di bawah naungan Grup Emtek melakukan audiensi ke kantor Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta pada Rabu, 22 Januari 2020. Kedatangan pihak Emtek disambut hangat Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Datuk Zainal Abidin Bakar.

Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk melakukan silaturahmi, berbincang santai sambil berdiskusi mengenai wacana kerja sama di bidang media. 

Gilang Iskandar selaku Corporate Secretary SCM (sub-holding Divisi Media Grup Emtek) membuka perbincangan dengan memperkenalkan seluruh tim yang ikut hadir, di antaranya Pimpinan Redaksi SCM Mohamad Teguh, Head Corporate Relations Margaretta Putri, Corporate Relations Uki Hastama, Head Broadcast Licensing Muhammad Aminudin, Wakil Pimpinan Redaksi Merdeka.com Muhammad Hasis, dan Wakil Pimpinan Redaksi Liputan6.com Elin Yunita Kristanti.

Selain sebagai wadah bersilaturahmi, dengan adanya kunjungan tersebut, pihak Kedutaan Besar Malaysia diharapkan bisa mengenal Grup Emtek secara lebih dalam sehingga segala bentuk peliputan mengenai kegiatan kedutaan bisa disiarkan jika selama ini masih belum bisa dilakukan. Ia pun menambahkan, tentang kemungkinan kerja sama yang bisa menumbuhkan hubungan lebih baik antara Malaysia dan Indonesia.

"Apa yang bisa kita sinergikan, kita kerja samakan dalam konteks membina, mempertahankan, menumbuhkembangkan hubungan baik antara Indonesia dan Malaysia dalam peran kami sebagai media," ujar Gilang Iskandar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Upaya Emtek Eratkan Hubungan dengan Negara Asia

Selama ini, Grup Emtek telah melakukan berbagai upaya untuk menunjukan eksistensinya tak hanya di Indonesia, namun juga meluas ke kawasan Asia. 

Stasiun televisi Indosiar, yang juga berada di bawah naungan Emtek, telah memiliki beberapa program yang melibatkan sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara. Dangdut Academy Asia menjadi salah satu contohnya. Program musik dangdut sekaligus menjadi ajang pencarian bakat penyanyi dangdut Asia ini ditayangkan secara reguler di stasiun televisi Indosiar.

Tak hanya itu, Akademi Sahur (AKSI) Asia juga menjadi program lainnya yang ingin mencakup kawasan yang lebih luas lagi. Acara realitas dan pencarian bakat yang ditayangkan di Indosiar setiap sahur selama bulan Ramadhan itu juga diharapkan menjangkau penonton dari negara sahabat. 

Gilang Iskandar kembali menegaskan harapan yang ingin dicapai melalui program-program tersebut, yaitu untuk menyatukan dan mengeratkan hubungan antarnegara melalui media. 

Program-program itu tidak semata-mata hanya menunjukkan aksi si penampil, tetapi juga sambil memperkenalkan kebudayaan dari negara asalnya. 

Sembari berbincang mengenai program televisi yang disiarkan SCTV dan Indosiar, Dubes Zainal Abidin juga mengatakan bahwa beberapa program SCTV seperti sinetron menjadi salah satu program favoritnya selama ia berada di Indonesia untuk bertugas. 

"Saya sering melihat sinetron yang lebih menceritakan tentang teladan yang menggambarkan masalah masyarakat. Cara-cara yang bisa diambil atau dilaksanakan oleh masyarakat," ujar Dubes Zainal Abidin.

3 dari 3 halaman

Berbagai Isu Jadi Bahasan

Dalam pertemuan antara pihak Emtek dan Kedubes Malaysia, berbagai hal yang berbeda jadi topik pembahasan dalam obrolan. 

Mulai dari tensi antara masyarakat Indonesia dan Malaysia yang kerap panas, terlebih berbagai isu yang seharusnya bisa mengeratkan seperti sepak bola hingga budaya. 

Menanggapi isu tersebut, Dubes Malaysia memaparkan pandangannya bahwa masyarakat Indonesia yang selama ini telah menganggap Malaysia sebagai saudara, seharusnya bisa lebih sensitif terhadap problematika yang terjadi. 

"Terdapat komentar-komentar yang sepatutnya tidak dilontarkan oleh saudara. Kalau dibuat oleh Singapura atau Thailand, rasanya gak apa. Asal jangan Malaysia," kata Datuk Zainal Abidin Bakar. 

Terlebih, ia juga sambil berbagi cerita tentang pengalamannya melihat aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Indonesia terkait pertandingan sepak bola hingga isu Gojek. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.