Sukses

Miliarder Putri Mantan Presiden Angola Dituduh Korupsi Dana BUMN

Miliarder Isabel dos Santos yang juga putri mantan Presiden Angola Jose Eduardo dos Santos kini dikejar pemerintah atas tuduhan korupsi

Liputan6.com, Luanda - Miliarder Isabel dos Santos yang juga putri mantan Presiden Angola Jose Eduardo dos Santos kini dikejar pemerintah atas tuduhan korupsi dana BUMN. Ia pernah memimpin BUMN minyak Sonangol di Angola, dan saat itulah ia diduga mengalirkan uang BUMN untuk dicuci lewat perusahaan konsultasi.

Investigasi International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) menduga pembayaran ke perusahaan konsultasi itu sebagai aksi cuci uang. Dana pembayaran Sonangol untuk Matter Business Solutions pun malah berujung ke rekening milik Isabel dos Santos di luar negeri.

Dilaporkan Financial Times, Selasa (21/1/2020), ICIJ melakukan investigasi pada 715 ribu email, kontrak, audit, dan bukti-bukti lain yang didapat dari organisasi anti-korupsi Afrika. Hasilnya, Isabel dos Santos dituding memakai posisinya sebagai anak presiden untuk menggasak pemasukan perusahaan-perusahaan BUMN, seperti Sonangol.

Kasus ini dikenal sebagai Luanda Leak.

Perusahaan konsultasi Matter Business Solutions ternyata juga milik rekan Isabel dos Santos. Pernah dalam sehari Matter mendapat transfer uang USD 38 juta. Setelah Isabel dos Santos dicopot sebagai bos Sonangol, BUMN itu sempat mengirim lagi dana USD 58 juta ke Matter Business Solutions.

Isabel dos Santos diangkat bapaknya sebagai pemimpin Sonangol pada 2016. Bapak dari Isabel dos Santos merupakan presiden Angola dari 1979 hingga 2017. Angola sering berada di daftar negara terkorup.

Sebagai informasi, Isabel juga merupakan wanita terkaya di Afrika. Menurut Forbes kekayannya mencapai US$ 2,1 miliar (Rp 28,7 triliun). Tak heran, ia mendapat julukan Putri.

Total kerugian BUMN Sonangol disebut mencapai US$ 115 juta (Rp 1,5 triliun). Pada akhir tahun lalu, pemerintah Angola pun membekukan aset-aset dari Isabel dos Santos akibat kasus ini.

Via Twitter, Isabel dos Santos membantah membuat BUMN negaranya rugi. Ia pun mengklaim berhasil sukses berkat kecerdasannya dan kasus ini merupakan serangan politik semata.

"Saya tidak membuat 115 juta menghilang dari Sonangol. Itu sebuah kebohongan," ujarnya via Twitter seraya berkata uangnya memang untuk proyek konsultasi.

"Kekayaan saya dibangun atas karakter, kecerdasan, pendidikan, kapasitas bekerja, dan kegigihan," ujarnya dalam twit lain.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Isabel Kaya Raya, Angola Melarat

Isabel dos Santos boleh saja menjadi wanita terkaya di Afrika, tetapi negaranya yang bapaknya pimpin justru menjadi salah satu yang terkorup dan termiskin di Afrika. Ini ironis sebab Angola pada dasarnya kaya minyak.  

Forbes mencatat ketika bapak dari Isabel masih menjadi presiden, wanita itu memiliki banyak saham di perusahaan-persuahaan Angola, termasuk perbankan dan telekomunikasi.

Saham-sahamnya di Angola sudah dibekukan akibat kasus Sonangol 

Melansir All Africa, Dos Santos dan suaminya membuat perusahaan cangkang (perusahaan abal-abal) untuk melindungi identitas mereka saat berinvestasi. 

Perusahaan cangkang ini pun kerap digunakan untuk mencuci uang.

"Pergerakan uang kotor melalui perusahaan cangkang menuju sistem finansial internasional untuk kemudian dicuci, didaur ulang, dan digunakan untuk pengaruh politik adalah hal yang makin cepat berlangsung," ujar Larry Diamond, senior fellow di Universitas Stanford. 

(1 USD = 13.671)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.