Sukses

Kirim Balik 150 Kontainer Sampah, Malaysia Tolak Jadi Tempat Pembuangan Dunia

Malaysia tegas menolak impor sampah.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Malaysia telah mengirim balik 150 kontainer sampah plastik ke negara-negara kaya seperti Prancis dan Inggris sejak akhir 2019. Menteri Lingkungan Malaysia Yeo Bee Yin menolak negaranya menjadi tempat pembuangan dunia.

"Jika orang-orang ingin melihat kita sebagai tempat pembuangan dunia, mimpi saja," ujar Menteri Yeo saat melakukan inspeksi di pelabuhan Penang.

Dilansir AP News, Senin (20/1/2020), Menteri Yeo mengatakan, sampah seberat 3.737 ton telah dikirim balik ke negara pengirimnya. 200 pabrik daur ulang plastik ilegal juga ditindak.

Setelah memulangkan 150 kontainer, sisa 100 kontainer lagi akan dikirim pertengahan 2020. Malaysia tidak mengeluarkan biaya dalam pengiriman balik sampah itu.

Negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, menjadi tujuan sampah plastik sejak China mencekal impor sampah plastik di 2018.

"Posisi kita sangat jelas. Kita akan mengembalikannya dan kita ingin memberikan pesan bahwa Malaysia bukan tempat pembuangan di dunia," ujar Yeo.

Menteri Yeo berjanji pemerintah Malaysia akan memperkuat langkah melawan impor sampah plastik ilegal. Koordiansi antar badan pemerintah juga akan dilakukan agar proses pengembalian sampah makin cepat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Daftar Negara Pengirim Sampah

Berikut daftar negara pengirim 150 kontainer sampah ke Malaysia berdasarkan keterangan Kementerian Lingkungan Malaysia.

Prancis: 43 kontainer

Inggris: 42 kontainer

Amerika Serikat: 17 kontainer

Kanada: 11 kontainer

Spanyol: 10 kontainer

Sisanya berasal dari Hong kong, Jepang, Singapura, Portugal, China, Bangladesh, Sri Lanka, dan Lithuania.

Untuk sisa kontainer yang masih ada di Malaysia, di antaranya ada 60 asal AS, 15 dari Kanada, 14 dari Jepang, 9 dari Inggris, dan 8 dari Belgia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.