Sukses

Jabba the Jihadi Pernah Halalkan Budak Seks untuk ISIS

Sepak terjang Jabba the Jihadi yang penuh jejak hitam.

Liputan6.com, Baghdad - Militan ISIS bernama Abu Abdul Bari mendadak menjadi bahan sorotan karena kondisi obesitas yang ia miliki. Ia pun mendapat julukan Jabba the Jihadi (Jabba si Jihadis) karena kemiripannya dengan karakter Jabba dari Star Wars.

Kini terkuak kemiripan Abu Abdul Bari dengan tokoh Jabba tak hanya dari segi obesitas, melainkan kelakuan mereka dalam memperbudak wanita.

Dilaporkan New York Post, Senin (20/1/2020), Jabba the Jihadi ini tenyata juga seorang mufti. Ia dijuluki Mufti dari Mosul dan kerap memberikan fatwa kontroversial.

Jabba the Jihadi dituding memberikan justifikasi agama untuk memperbudak ratusan wanita Yazidi. Ini ia fatwakan setelah ISIS menyerang etnis Yazidi pada Agustus 2014.

Sumber BBC

Majalah ISIS bernama Dabiq menyebut para wanita Yazidi yang merupakan etnis Kurdi dapat diperbudak dan diperlakukan sebagai rampasan perang.

"Perlu diingat bahwa memperbudak keluarga orang-orang kuffar dan mengambil perempuan mereka sebagai selir adalah aspek yang ditanam secara kuat di hukum Syaria," tulis majalah itu pada Oktober 2014

Artikel dari majalah yang beredar di dark web itu melanjutkan bahwa para wanita Yazidi dapat dibagi-bagi sebagai rampasan perang.

"Setelah ditangkap, wanita dan anak-anak Yazidi kemudian dibagikan berdasarkan Syariah di antara para petarung Islamic State ... untuk dibagikan sebagai rampasan perang," lanjut artikel itu.

Laporan jurnal militer Prancis, Zone Militaire, turut menyebut "mufti" satu ini memberikan fatwa-fatwa untuk aksi keji ISIS.

"'Mufti' ini memberikan justifikasi agama untuk perbudakan dan penyiksaan dan pembersihan etnis pada beberapa etnis minoritas di Irak, termasuk Yazidi," tulis Zone Militaire.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ulama Juga Jadi Sasaran

Jabba the Jihadist alias Bari mengeluarkan dekrit agama yang memerintahkan eksekusi ulama yang menolak untuk bersumpah setia kepada ISIS ketika kelompok teror itu menduduki kota, demikian kata pernyataan itu.

Selama masa kejayaan kekhalifahan kelompok itu pada tahun 2014, ia juga memerintahkan penghancuran sebuah masjid yang dibangun dan diyakini sebagai tempat pemakaman nabi alkitabiah Yunus, yang pernah memiliki perjumpaan terkenal dengan paus.

Maajid Nawaz, pendiri anti-ekstremisme yang berbasis di London juga berbagi gambar penangkapan kelas berat itu.

“Dia sangat kelebihan berat badan, mungkin dari sisa duduk di tempat persembunyiannya, sehingga dia harus dibawa oleh polisi di belakang truk pick-up,” tulisnya di Facebook.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.