Sukses

PM Kanada Janjikan Keadilan untuk Korban Pesawat Ukraina yang Ditembak Iran

Dalam acara pemakaman para korban pesawat Ukraina yang jatuh, Perdana Menteri Justin Trudeau menjanjikan keadilan untuk mereka.

Liputan6.com, Ottawa - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan akan mencari "keadilan" bagi mereka yang tewas dalam kecelakaan pesawat Ukraina yang jatuh ditembak militer Iran.

Trudeau berbicara di Edmonton, Alberta, pada peringatan untuk 57 warga Kanada yang tewas dalam musibah tersebut.

Dikutip dari BBC, Senin (13/1/2020), ia berjanji untuk mengejar jawaban dari Iran, yang mengakui militernya menembak jatuh pesawat itu karena kesalahan hingga menewaskan semua 176 orang di dalamnya.

Iran sebelumnya telah menyangkal bahwa pihaknya lah yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut. 

"Tragedi ini seharusnya tidak pernah terjadi, dan saya ingin meyakinkan Anda bahwa Anda memiliki dukungan penuh saya selama masa yang sangat sulit ini ... Anda memberi kami tujuan untuk mengejar keadilan dan akuntabilitas untuk Anda," kata Trudeau, berbicara kepada kerumunan 2.300 orang yang juga hadir untuk mengenang korban kecelakaan pesawat itu. 

"Kami tidak akan beristirahat sampai ada jawaban," janjinya. 

Trudeau menghadiri peringatan pada hari Minggu, ketika hari kedua protes anti-pemerintah terhadap para pemimpin Iran mencapai puncaknya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masyarakat Kanada Jadi Korban

Iran mengakui "tidak sengaja" mengenai pesawat itu setelah awalnya menyangkalnya, di tengah meningkatnya ketegangan dengan AS.

Pesawat itu, dalam perjalanan ke ibu kota Ukraina, Kyiv, ditembak jatuh di dekat Tehran Rabu lalu, tak lama setelah Iran meluncurkan rudal di dua pangkalan udara yang menampung pasukan AS di Irak.

Serangan itu adalah tanggapan atas pembunuhan AS terhadap komandan senior Iran Qasem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak di Baghdad pada 3 Januari.

Banyak warga Iran dan Kanada, serta warga negara dari Ukraina, Inggris, Afghanistan, dan Swedia menjadi korban dalam jatuhnya pesawat tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.