Sukses

Putra Mahkota Abu Dhabi Sebut Emirat Arab Sebagai Rumah Kedua Jokowi

Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed Bin Zayed.

Liputan6.com, Abu Dhabi - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Abu Dhabi yang juga Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Persatuan Emirat Arab (PEA) Mohamed Bin Zayed. Pertemuan digelar di Istana Kepresidenan Qasr Al Watan di Abu Dhabi, PEA, pada Minggu 12 Januari.

Kepada Putra Mahkota Mohamed Bin Zayed, Jokowi menyampaikan apresiasi yang tinggi atas dukungan dan bantuan dalam pembangunan masjid dan Islamic Center di Kota Solo, serta pemberian tanah dan gedung bagi Kedutaan Besar Republik Indonesia di PEA.

Sebaliknya, Putra Mahkota Mohamed Bin Zayed juga menyampaikan apresiasi atas kunjungan Presiden Jokowi dan delegasi Indonesia. "Selamat datang di rumah kedua," kata Mohamed bin Zayed.

Selama kunjungannya di Indonesia beberapa waktu lalu, Putra Mahkota Mohamed Bin Zayed merasa terkesan dengan penyambutan di Indonesia. "Bahkan kami meniru apa yang dilakukan di Indonesia, di sini juga kita bertemu dengan anak-anak yang membawa bendera PEA dan Indonesia," ungkap Mohamed Bin Zayed.

Dalam pertemuan itu, Jokowi mengapresiasi kemajuan yang signifikan dalam hubungan kerjasama antara Indonesia dan Persatuan Emirat Arab. "PEA akan tetap menjadi salah satu mitra penting kerja sama ekonomi Idonesia, terutama di bidang investasi," ucap Jokowi.

Sementara itu, Mohamed Bin Zayed mengatakan bahwa hubungan kedua negara masih dapat ditingkatkan. "Kita dapat memulai era baru dengan hubungan kedua negara yang lebih erat," katanya.

Jokowi dan Putra Mahkota Mohamed Bin Zayed juga menyaksikan pertukaran 16 perjanjian kerja sama antara delegasi Indonesia dan PEA. "Saya sangat sambut baik, hari ini 16 perjanjian kerja sama dapat dilakukan," kata Jokowi.

Adapun perjanjian kerja sama tersebut terdiri atas 5 perjanjian, yaitu perjanjian antar pemerintah di bidang keagamaan, pendidikan, pertanian, kesehatan, dan penanggulangan terorisme.

Selain itu, terdapat pula 11 perjanjian bisnis antara lain di bidang energi, migas, petrokimia, pelabuhan, telekomunikasi, dan riset dengan estimasi total nilai investasi sebesar US$ 22,89 miliar atau sekitar 314,9 triliun rupiah.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

PEA Sebagai Mitra Pendidikan Islam

Selain kerja sama ekonomi, Presiden juga menyampaikan bahwa Indonesia ingin menjadikan PEA sebagai mitra dalam pendidikan Islam yang modern, moderat dan penuh toleran.

"Hal ini sangat penting artinya bagi upaya mencegah ektremisme dan terorisme," kata Jokowi.

Putra Mahkota Mohamed Bin Zayed juga menyampaikan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kedamaian. "Islam tidak pernah mengajarkan terorisme, Islam selalu mengedepankan kedamaian," ujar dia.

Mohamed Bin Zayed juga menambahkan bahwa Indonesia adalah negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. "Islam di Indonesia dapat menjadi contoh Islam yang damai," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyambut baik pembahasan intensif dalam rangka pembentukan Indonesia Sovereign Wealth Fund. "Saran PEA, terutama dilihat dari perspektif investor, akan kami hargai."

 

Reporter: Jihan Fairuzzia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.