Sukses

Bantah Menembakkan Rudal ke Pesawat Ukraina, Iran Ajak Negara Barat Investigasi

Iran dituding tak sengaja menyerang pesawat Boeing 737 yang jatuh di Tehran pada Rabu kemarin.

Liputan6.com, Tehran - Iran menolak tudingan bahwa pesawat Boeing 737 milik Ukraina jatuh di Tehran akibat kena misil nyasar. Negara itu pun mengundang negara-negara barat untuk ikut investigasi.

"Apa yang jelas bagi kami dan apa yang kami bisa katakan dengan jelas adalah tidak ada misil yang menghantam pesawat itu," ujar Kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran Ali Abdezadeh seperti dikutip AP News, Jumat (10/1/2020).

"Jika mereka tidak yakin, mereka bisa datang dan mengungkap temuan mereka ke dunia," imbuhnya.

Sejauh ini, Iran telah mengundang pihak Ukraina, Boeing, Amerika Serikat (AS), serta Prancis. Kanada juga meminta untuk dilibatkan.

Kepala tim investigator Iran, Hassan Rezaeifar, mengatakan mengambil data dari bolackbox bisa menghabiskan waktu lebih dari sebulan. Investigasi secara keseluruhan pun bisa memakan setahun.

Iran pun tak menutup kemungkinan meminta pakar internasional untuk mengambil rekaman penerbangan dari blackbox.

Pemerintah AS, Inggris, dan Kanada berkata pesawat Boeing 737 itu tidak sengaja kena rudal Iran. Sekadar catatan, pesawat itu jatuh beberapa jam setelah Iran menyerang pangkalan militer AS di Irak.

Pada video yang beredar, pesawat itu terbakar di langit Tehran sebelum jatuh dan meledak. Seluruh 176 penumpang tewas.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Daftar Warga Negara 176 Korban Jatuhnya Pesawat Boeing 737 di Iran

Pemerintah Ukraina mengungkap daftar warga negara dari penumpang pesawat Boeing 737 yang jatuh pada Rabu kemarin di Tehran, Iran. 82 orang di antaranya ternyata warga Iran.

Melansir Time, pesawat membawa 167 penumpang dan sembilan anggota kru. Total penumpang adalah 176 orang. Ini sekaligus meluruskan simpang siur kabar mengenai jumlah penumpang di atas pesawat.

Pesawat itu dioperasikan oleh Ukraine International Airlines dan sedang dalam perjalanan dari Tehran menuju ibu kota Ukraina, Kyiv, ketika peristiwa terjadi.

Berikut daftar warga negara pesawat Boeing 737 berdasarkan keterangan Menteri Luar Negeri Ukraina Vadym Prystaiko:

- 82 warga Iran

- 63 warga Kanada

- 11 warga Ukraina (termasuk sembilan kru pesawat)

- 10 warga Swedia

- 4 warga Afganistan

- 3 warga Jerman

- 3 warga Britania Raya

3 dari 3 halaman

Pesawat Dalam Kondisi Baik

Video yang beredar di media sosial menunjukan pesawat sudah terbakar sejak berada di udara hingga kemudian jatuh dan meledak. Tidak ada korban selamat.

Menurut petugas bandara Boryspil di Ukraina, penumpang di penerbangan ini biasanya pelajar asal Iran yang kembali ke Ukraina usai libur musim dingin.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengucapkan duka cita kepada keluarga korban. Ia pun harus mempersingkat kunjungannya ke Oman untuk segera kembali ke Ukraina.

Versi pemerintah Iran menyebut ada kesalahan teknis sehingga pesawat jatuh, namun pemerintah Ukraina memilih menunggu hasil investigasi sebelum menyimpulkan.

Presiden Ukraine Internatinal Airlines berkata pesawat Boeing 737 itu dalam keadaan baik. Krunya pun disebut bisa diandalkan.

Akibat kasus ini, Ukraine International Airlines juga memutuskan menahan semua penerbangan ke Tehran sampai jangka waktu yang ditentukan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.