Sukses

Kemlu Angkat Kisah Lika-Liku Hidup Diplomat Lewat Web Series

Kementerian Luar Negeri RI merilis sebuah web series berjudulkan "Damai Untuk Damai" yang mengisahkan kisah hidup seorang diplomat.

Liputan6.com, Jakarta - Kisah hidup seorang diplomat mungkin dianggap sebagai perjalanan yang menyenangkan karena kerap ditugaskan ke berbagai tempat. Di balik itu, lika-liku dan dilema kerap terjadi, di mana mereka harus memilih antara karier antara kehidupan pribadinya.

Garis besar itu lah yang diambil oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan dituangkan dalam sebuah web series berjudul "Damai Untuk Damai." 

Kementerian Luar Negeri bersama dengan jaringan televisi swasta nasional merilis web series tersebut dengan tujuan menyuguhkan tontonan yang informatif namun dikemas dengan cara yang santai dan juga ringan, tanpa melupakan pesan utama yang ingin disampaikan. 

Selain itu, niat Kemlu terkait rilisnya web series ini, juga karena pihaknya ingin mengajak seluruh masyarakat, terutama generasi yang lebih muda untuk merasakan atau melihat lebih dekat, kehidupan serta dinamika dari yang dilakukan oleh Indonesia, dalam hal ini sebagai anggota tidak tetap DK PBB.

"Kami menyadari bahwa kalau kemasannya dibuat terlalu kaku, sebagai SOP lah dari Kementerian Luar Negeri mungkin nggak nangkep yang ingin kita sampaikan pesannya itu. Sehingga kami melakukan kerja sama atau kolaborasi, dan kesimpulannya adalah untuk lebih efektif kalau disampaikan dengan web series dan alur cerita yang lagi-lagi bukan standarnya Kemlu lah yang terlalu berat. Nanti orang malah nggak lihat," ujar Wakil Menteri Luar Negeri RI, Mahendra Siregar.

Kementerian Luar Negeri mengadakan acara nonton bareng web series "Damai Untuk Damai" pada Sabtu 4 Januari 2020 di CGV Pacific Place. Selain Wamenlu, hadir juga Teuku Faizasyah selaku Plt Jubir Kemlu bersama dengan Febrian Alphyanto Ruddyard selaku ​Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral. 

Tak ketinggalan, sejumlah diplomat pun hadir dalam acara tersebut karena ingin ikut menyaksikan apa jadinya jika kisah hidup mereka dituangkan dalam sebuah cerita. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pesan Moral

Mahendra Siregar pun turut menambahkan bahwa pesan moral yang bisa diambil dari web series tersebut adalah misi untuk menjaga, mempromosikan dan mengutamakan perdamaian dunia bukan hanya menjadi tugas dan tanggung jawab para pejuang kemerdekaan, bukan pula para diplomat yang mengemban tugas negara, tapi seluruh masyarakat Indonesia. 

Web series "Damai Untuk Damai" yang saat ini bisa dinikmati di YouTube, sudah ditonton oleh sekitar sembilan ribu penonton di setiap episodenya. 

Wakil Menteri Luar Negeri itu juga memaparkan bahwa dengan adanya diplomat wanita muda yang menjadi tokoh utama di cerita tersebut, menjadi lambang kesetaraan gender dalam dunia diplomasi. 

"Ketika saya bergabung di Kemlu RI, jumlah diplomat yang newly recruit, tidak lebih dari 10% yang perempuan. Saat-saat ini, atau beberapa tahun terakhir, sudah lebih besar dari 50%. Apa artinya? We're on the right track," papar Mahendra. 

Mahendra juga berharap bahwa dengan adanya web series ini, semakin banyak hal yang bisa dibanggakan dari keanggotaan Indonesia dalam Dewan Keanggotaan Tidak Tetap DK PBB.

3 dari 3 halaman

Mudah Membangun Chemistry

Web series "Damai Untuk Damai" diperankan oleh sejumlah artis muda, antara lain Nadia Sukarno, Lionil Hendrik Tikoalu dan Arif Brata.

Nadia Soekarno, yang berperan sebagai Damai sang diplomat muda mengaku sudah memiliki banyak gambaran tentang kehidupan seorang diplomat lantaran banyak anggota keluarganya yang berpkecimpung di dunia diplomasi. 

"Untuk saya, tidak sulit memerankan peran tersebut karena cerita-cerita tersebut sudah datang dari kecil gitu," ujar Nadia. 

Sedangkan dalam perannya sebagai Arya, Lionel Hendrik menyampaikan tidak kesulitan membangun chemistry dengan lawan mainnya karena keduanya sudah pernah bekerja sama dalam sebuah produksi FTV sebelumnya. 

Sejak tayang perdana pada tanggal 22 Desember 2019, web series ini telah menuai berbagai komentar positif dari warganet dan dipandang mampu meningkatkan perhatian masyarakat terhadap peran Indonesia dalam perdamaian dunia.

Acara nonton bareng web series ini dihadiri sekitar 200 mahasiswa, kaum muda serta jurnalis, awak media nasional dan influencer media sosial.

Selain pemutaran film, acara nobar juga meliputi meet and greet dengan para artis pemeran, dan menyaksikan penampilan Ezzar, musisi pengisi soundtrack Webseries. Di sela-sela pemutaran serial, terdapat pula sesi kuis dan dialog interaktif dari Wamenlu RI terkait Keanggotaan Indonesia di Dewan Keamanan PBB.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.